Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Investasi Valas dan Para Spekulan yang Menikmati Kekacauan

20 April 2024   13:36 Diperbarui: 30 April 2024   13:31 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rupiah Melemah (Sumber: TOTO SIHONO/KOMPAS.com)

Dahulu rezim orde baru di bawah Soeharto pernah membuat gerakan yang bertajuk "Cinta Rupiah" untuk membendung aksi spekulan yang gencar bermain valas saat rupiah tertekan. Namun gerakan Cinta Rupiah hasilnya kurang signifikan dan justru menjadi bahan ejekan para spekulan.

Pada Agustus 1997, Indonesia harus menanggalkan kebijakan nilai tukar mengambang terkendali menjadi mengambang bebas. Nilai tukar hancur lebur. Pertumbuhan ekonomi tak karuan. Dan krisis moneter menghantam seluruh lini kehidupan bangsa.

Sekedar catatan, salah satu perusahaan hedge fund yang melakukan operasi dalam jumlah besar di Asia kala itu adalah Quantum Fund, yang notabene dikelola oleh Soros.Hedge fund secara umum adalah pengelolaan investasi kolektif global bagi nasabah kelas atas.

Pakar investasi gobal Benjamin Graham yang juga dijuluki sebagai bapak value investing menyatakan bahwa investasi membutuhkan analisis yang komprehensif terkait dengan rasio investasi, metodologi valuasi serta mencari nilai untuk menjustifikasi spekulasi.

Keniscayaan, otoritas ekonomi suatu negara mesti memahami dan akrab dengan para fund manager top dunia yang masing-masing memiliki nilai dan strategi yang berbeda. William Browne salah satu super investor global dari Tweedy Browne Company menyatakan bahwa investasi itu adalah ilmu sosial untuk menemukan bisnis yang memiliki probabilitas tinggi untuk bertahan di pasar.

Untuk itu Browne membutuhkan banyak analis yang bertugas mencari ide-ide investasi. Setiap analis memiliki dimensi dan latar belakang yang berbeda serta fokus kajian pada negara yang berbeda. Perkembangan teknologi informasi mendorong terbentuknya perdagangan frekuensi tinggi dan exchange traded funds ( ETF ) yang menyebabkan lebih banyak likuiditas ke pasar serta meningkatkan spread saham.

Kebijakan nilai tukar fleksibel atau mengambang yang dianut oleh otoritas moneter sangat rentan terhadap transaksi mata uang yang berupa hedging (antisipasi resiko), arbitrage (memborong suatu mata uang dengan harga semurah-murahnya lalu menjual setinggi langit), serta spekulasi (transaksi yang memanfaatkan ketidakpastian di dalam mekanisme pasar). 

Kegiatan spekulan lokal dalam perdagangan mata uang meliputi transaksi on the spot dan forward exchange.

Dampak negatif dari kegiatan spekulan kroco ( lokal ) terhadap nilai tukar rupiah sehubungan dengan rendahnya performansi pemerintahan jelas mengganggu ekonomi rakyat. 

Para spekulan kroco dengan leluasa mendorong agar dollar AS terdepresiasi terhadap mata uang rupiah dalam kondisi pemerintahan yang penuh dengan ketidakpastian dan serba tidak realistis.

Belum ada mitigasi yang sistemik jika rupiah benar-benar "diserang" oleh pasukan pialang internasional. Kalau itu yang terjadi maka ekonomi negara bisa berantakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun