Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Membaca Fenomena Langit dan Bumi, BMKG Perlu Transformasi

23 Maret 2024   08:50 Diperbarui: 25 Maret 2024   16:01 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas stasiun pemantauan cuaca di Kemayoran, Jakarta Pusat (KOMPAS/LASTI KURNIA)

Membaca Fenomena Langit dan Bumi, BMKG Perlu Transformasi

Memperingati Hari Meteorologi Dunia (HMD) setiap tanggal 23 Maret, pikiran kita langsung tertuju kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Peran badan ini sangat penting bagi Indonesia yang kondisi geografisnya memiliki potensi bencana alam yang bisa terjadi terus menerus.

Membaca fenomena langit dan bumi lalu mendapatkan kesinambungan data yang sangat beragam serta melakukan kerjasama terus menerus dengan badan sejenis di negara lain tentunya membutuhkan SDM dan teknologi yang memadai. Begitu pula anggaran untuk BMKG yang selama ini pas-pasan perlu ditambah. Mengingat BMKG mulai dari unit organisasi, peralatan, laboratorium dan kualitas SDM perlu transformasi sesuai dengan perkembangan dunia.

Peringatan HMD dalam tataran nasional yang diwakili oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menekankan antisipasi dan mitigasi menghadapi bencana hidrometeorologi dan gempa bumi.

Akhir-akhir ini Indonesia Indonesia dilanda badai akibat cuaca ekstrim. Banjir bandang menerjang berbagai wilayah, seperti di Semarang, Kudus dan Demak, yang melumpuhkan kehidupan kota. Kemudian disusul dengan gempa bumi yang berpusat di perairan Tuban Jawa Timur. Rentetan bencana alam yang terjadi di negeri ini tentunya membutuhkan panduan dan pemantauan dari BMKG. Pihak pemerintah daerah Berbagai daerah yang mengalami bencana selama ini meminta BMKG agar terus intensifkan Virtual Crisis Center. Baik yang berupa komunikasi pengolahan data, penyebarluasan data dan informasi serta konsultasi dengan pusat dan balai secara virtual. Semua itu butuh effort yang sangat besar dari BMKG.

Selain itu kondisi geografis Indonesia yang sangat rentan terhadap gempa bumi dan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor perlu sistem komunikasi massa yang efektif dan ketangguhan sosial untuk menghadapinya.

Eksistensi BMKG tidak bisa terlepas dengan badan serupa di negara lain, serta perlu terus berhubungan dengan badan PBB, yakni Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Yakni organisasi antar-pemerintah di bawah naungan PBB dengan keanggotaan 193 anggota, termasuk 187 Negara Anggota dan 6 Wilayah, yang mengelola layanan meteorologi sendiri. Tujuan utama WMO adalah untuk memfasilitasi kerja sama internasional dalam pengembangan meteorologi dan pertukaran informasi dan teknologi terkait cuaca, iklim, hidrologi, dan bidang lingkungan. Indonesia bergabung dalam WMO pada 16 November 1950.Tahun 2024.

Dalam rangka peringatan HMD 2024, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) meluncurkan kampanye aksi iklim guna meningkatkan kesadaran secara global dan memobilisasi masyarakat untuk bertindak. Oleh karena itu, tema Hari Meteorologi Sedunia tahun 2024 adalah "Di Garis Depan Aksi Iklim." Aksi itu sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan termasuk kesehatan yang baik, akses terhadap air dan sanitasi, serta kebebasan dari kemiskinan dan kelaparan.

Laporan Status Iklim Global WMO mengingatkan semua orang akan pentingnya mengatasi krisis iklim. Di seluruh dunia, masyarakat sudah menderita akibat dampak negatif perubahan iklim. Meningkatnya suhu, cuaca ekstrem, panas dan pengasaman laut, menyusutnya es dan gletser berdampak pada kesehatan manusia, perekonomian, dan ekosistem. Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa dampak negatif semakin meningkat dan beberapa perubahan berisiko menjadi tidak dapat diubah.

Aksi iklim sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan, termasuk kesehatan yang baik, akses terhadap air dan sanitasi serta kebebasan dari kemiskinan dan kelaparan. Tidak ada jalan bagi pembangunan manusia tanpa memprioritaskan aksi iklim.

Aktivitas Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG terkait kondisi cuaca (KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA)
Aktivitas Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG terkait kondisi cuaca (KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA)

Keniscayaan Transformasi BMKG

Meningkatnya kejadian bencana alam, khususnya hidrometeorologi perlu disertai dengan penyiapan anggaran bagi BMKG yang memadai. Anggaran badan ini untuk tahun 2024 fokus untuk membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim. Pagu indikatif BMKG Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp2,769 triliun. Apakah jumlah anggaran tersebut mampu untuk melakukan transformasi dengan baik. Atau justru akan tersita untuk biaya rutin.

Ketercukupan jumlah anggaran BMKG juga untuk melayani berbagai daerah yang mengalami bencana selama ini meminta BMKG agar terus intensifkan Virtual Crisis Center maupun dengan menerjunkan langsung personel BMKG.

Seluruh jajaran BMKG mesti menjalankan tugas dengan target capaian optimal meskipun masih menerapkan kombinasi sistem work from home dan work from office.

Penguatan BMKG untuk mempercepat tercapainya BMKG berkelas dunia mesti segera terwujud. Keniscayaan melakukan transformasi organisasi BMKG yang cerdas dan manajemen kualitas.Transformasi diatas diwujudkan antara lain menjadikan Pusat Pendidikan dan Latihan BMKG melakukan terobosan baru untuk menjadikan BMKG sebagai organisasi dan pribadi pembelajar melalui program BMKG Corporate University. Program ini merupakan sistem yang secara terus menerus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas sumber daya manusia BMKG dan kemudian merumuskan training atau pembinaan apa saja yang harus dilakukan.

Transformasi juga dengan melakukan otomatisasi peralatan dengan sukses, akurat, tepat, dan cepat untuk menyukseskan program WMO Integrated Global Observing System (WIGOS). Peringatan HMD diharapkan juga menjadi bentuk komunikasi massa yang efektif untuk mengantisipasi datangnya bencana. Peringatan HMD 2024 perlu menekankan aspek meteorologi, klimatologi dan geofisika sangat penting untuk menjelaskan kepada publik dan mencari solusi terkait dengan bencana yang terjadi di berbagai daerah.

Seluruh bangsa kini memberi perhatian besar terhadap aspek meteorologi. Aspek tersebut termasuk cara yang efektif untuk membantu pemerintah daerah hingga tingkat desa/kelurahan yang selama ini belum mampu bekerja secara analitis untuk membaca dan mengolah informasi BMKG dan geospasial.Diperlukan panduan yang bersifat komunikatif yang dapat digunakan oleh fasilitator hingga tingkat desa. Panduan itu juga dilengkapi dengan praktik-praktik fasilitasi desa tangguh bencana. Konten panduan termasuk jenis peringatan dini yang dapat dijadikan rujukan bersama sebagai pertanda waktu yang tepat untuk menyelamatkan diri jika terjadi bencana.

Selama ini peringatan dini oleh lembaga berwenang seringkali gagal karena berbagai sebab seperti ancaman berskala mikro sehingga luput dari pantauan lembaga berwenang. Bisa juga peringatan dini oleh lembaga berwenang gagal menjangkau desa-desa terpencil karena tidak tersedia infrastruktur atau teknologi. Beberapa kasus juga menunjukan rantai penyampaian peringatan dini terlalu panjang atau berjenjang sehingga telat sampai di masyarakat.

Indonesia perlu segera melakukan riset terpadu untuk mendalami fenomena MJO. Riset itu perlu dijalankan lintas kelembagaan untuk kepentingan mitigasi bencana. Dimasa mendatang Indonesia perlu informasi yang akurat terhadap aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation, khususnya yang memasuki wilayah Samudra Hindia. Hal ini sangat penting sebagai risk management terhadap dampak buruk MJO terhadap permukiman, pertanian, kehutanan, infrastruktur dan perhubungan.

Kondisi MJO sangat penting diketahui oleh transportasi udara dan laut. Pada musim kemarau mestinya kondisi udara cerah karena awan jarang ditemui dan hujan jarang terjadi, namun fenomena MJO menyebabkan gangguan yang muncul dapat berupa clear air turbulence. Yakni gerakan angin yang tidak beraturan karena perbedaan densitas atau kerapatan udara. Perbedaan densitas ini karena perbedaan udara atau juga suhu udara yang sangat kontras. Saat pesawat melewati ruang yang densitasnya jauh lebih rendah, pesawat seolah kehilangan daya angkat hingga terhempas turun.

BMKG perlu terus menerus bersiap diri dan mesti memberikan penjelasan bagi daerah terdampak. Lembaga ini perlu menyampaikan peringatan dini, bahwa ada potensi curah hujan ekstra lebat di wilayah tertentu. Peringatan dini itu memang tidak dapat dipisahkan dengan pemantauan akan fenomena MJO yang memasuki fase ulang 40-50 hari. Apalagi diketahui bahwa indeks surge atau aliran udara dingin yang menuju wilayah Indonesia sudah masuk kategori tinggi.

Fenomena MJO juga menyebabkan gelombang laut menjadi tinggi antara 2,5 hingga 4 meter. Gelombang tinggi itu sering terjadi di sejumlah perairan. Seperti perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu, Perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Laut Timor selatan NTT, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT.

Dimasa mendatang Indonesia sangat berkepentingan terhadap hasil riset Osilasi Madden Julian. Perlu anggaran dan peralatan yang memadai agar para ilmuwan kita bisa memecahkan siklus MJO secara akurat. (TS)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun