Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayo Olah Tawa, Tak Perlu Pakai Gas Dinitrogen Oksida

24 Februari 2024   08:43 Diperbarui: 24 Februari 2024   08:55 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini ikwal kejenakaan atau humor punya peran yang amat penting terkait dengan masalah etos kerja dan Kesehatan jiwa. Masalah itu sulit ditingkatkan tanpa melalui rekayasa kebudayaan. Rekayasa itu bisa membentuk pekerja untuk bekerja keras dan cerdik. Serta membentuk sikap positif pekerja yang selalu berusaha untuk maju.

 Menumbuhkan budaya tertawa tulus tidak identik dengan mencetak banyak pelawak atau komedian di televisi, media sosial atau tempat hiburan. Karena banyak komedian yang cara melawaknya asal-asalan alias ngawur dan sering mengejek kekurangan fisik orang lain. Masih banyak komedian yang norak dan kurang cerdas dalam memproduksi humor. Sebagian besar komedian saat ini kemampuannya masih sekedar asal ngoceh dan berceloteh sekenanya. Masih belum banyak yang mampu memproduksi humor yang substansial.

Ikwal tertawa mendapat perhatian yang cukup besar dalam bentuk penelitian terkait kinerja otak manusia. Seperti yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang terus melakukan riset mengenai kebiasaan tertawa dan fungsi otak.

Secara ilmiah tertawa lepas atau tertawa tulus sangat berbeda efek dan maknanya dengan tertawa palsu. Tertawa lepas sangat berguna untuk menyehatkan jiwa, memompa motivasi diri, terapi penyembuhan jasmani dan rohani, serta obat pengusir stress atau depresi yang paling ampuh. Tertawa lepas bisa dideteksi secara ilmiah, begitu pula dengan tertawa palsu. Efek dari gas ketawa juga digolongkan dengan tertawa palsu.

Duchenne ahli Neurologis  (sumber : frontiersin.org )
Duchenne ahli Neurologis  (sumber : frontiersin.org )

Tertawa lepas atau senyuman sejati oleh pakar psikologi Ekman disebut dengan istilah tertawa Duchenne. Istilah tersebut berasal dari nama seorang ahli Neurologis dari Prancis yakni Duchenne de Boulogne. Pakar itu berhasil  menemukan teori yang menyatakan bahwa senyuman yang tulus melibatkan secara simultan dua otot wajah , yakni otot zygomatic major, yang memanjang dari tulang pipi dan mengangkat sudut-sudut mulut. Dan yang kedua bagian luar dari otot orbicularis oculi, yang mengelilingi mata, dan terlibat dalam menarik ke bawah alis mata dan kulit di bawah alis mata, dan menarik ke atas kulit di bawah mata, dan mengangkat pipi-pipinya.

Tertawa atau senyuman yang artificial atau palsu hanya melibatkan otot zygomatic major. Duchenne menyimpulkan bahwa emosi dari kesenangan yang jelas diekspresikan pada wajah oleh kontraksi gabungan antara otot zygomatic major dan orbicularis oculi.Yang pertama sekedar mematuhi keinginan kita, namun yang kedua hanya bisa dimainkan karena emosi-emosi yang menawan oleh misteri jiwa. Misteri inilah yang mekanismenya sangat unik. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun