Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayo Olah Tawa, Tak Perlu Pakai Gas Dinitrogen Oksida

24 Februari 2024   08:43 Diperbarui: 24 Februari 2024   08:55 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program laughter days perusahaan tidak harus mendatangkan pihak dari luar, tetapi cukup mendayagunakan potensi dari dalam. Para CEO, manajer, hingga supervisor perusahaan hendaknya bisa mengisi program laughter days dengan humor-humor segar yang mencerdaskan. Pada era disrupsi sekarang ini humor atau kejenakaan merepresentasikan salah satu bentuk kecerdasan yang tinggi.

Pakar psikologi industri menyatakan bahwa humor merepresentasikan aspek ide dan pemikiran yang cemerlang. Terapi olah ketawa terhadap karyawan yang dilakukan secara teratur bisa melahirkan situasi ceria, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan kolaborasi yang lebih besar.

Begitu pentingnya program laughter days atau olah tawa bagi perusahaan sampai-sampai Madan Kataria, seorang pakar ketawa membuat buku dan video yang cukup laris. Bukunya yang berjudul Laughter for No Reason menjelaskan dasar-dasar dari Yoga ketawa serta teori dan ilmu pengetahuan yang mendukungnya.

Perusahaan multinasional pada musim semi mendukung penyelenggaraan event World Laughter Day yang diselenggarakan setiap tahun pada minggu pertama bulan Mei. Dengan event itu bisa di eksplorasi nilai-nilai kebajikan dari olah ketawa.

Terapi tertawa ( sumber Yoga Ketawa Indonesia via KOMPAS id
Terapi tertawa ( sumber Yoga Ketawa Indonesia via KOMPAS id

Nilai-nilai kebajikan itu antara lain terlihat dalam riset yang dilakukan oleh Lee Berk dari Centre of Neuroimmunology di Fakultas Kedokteran Loma Linda menunjukkan bahwa tertawa dapat menurunkan hormon-hormon stres dan meningkatkan sistem kekebalan. Juga riset dari Robert Provine tergambar dalam bukunya yang berjudul Laughter: A Scientific Investigation memberikan suatu penjelasan yang mendalam tentang antropologi dan biologi ketawa.

Ketawa mengandung manfaat aerobik. Juga bisa mengaktifkan sistem saraf otak, meningkatkan kecepatan jantung, memompa darah ke dalam organ-organ tubuh bagian dalam. Provine juga menjelaskan bahwa kinerja atau denyut jantung dalam waktu sepuluh menit dengan mengayuh mesin olahraga setara dengan satu menit olah ketawa yang lepas. Belahan otak kanan manusia memainkan peran yang sangat penting dalam merespon humor. Berhati-hatilah, ketika anda tidak senang dengan humor ada kemungkinan sistem belahan otak kanan anda telah rusak.

Dunia perlu industri ketawa dalam arti yang sebenarnya, bukan pabrik gas tertawa atau dinitrogen oksida dapat menimbulkan perasaan euforia, dan sudah digunakan dalam dunia medis untuk membuat pasien gangguan jiwa seperti depresi bisa nyaman atau rileks saat menjalani tindakan medis.Kini peneliti menemukan bahwa senyawa kimia ini dapat meredakan depresi pada pasien yang resisten terhadap pengobatan lain.

Peneliti menemukan, peserta dalam uji klinis yang menderita depresi tahap awal mengalami gejala yang lebih ringan setelah dua minggu menghirup campuran gas tertawa dan oksigen selama satu jam, lapor Live Science.Selain itu, studi ini juga menunjukkan bahwa gas tawa tidak menimbulkan efek apa pun pada peserta studi apabila diberikan dalam jumlah sedang. Nampaknya pihak kepolisian tidak perlu repot-repot membawa senjata dan gas air mata untuk menghadapi aksi unjuk rasa atau kerusuhan suporter dan pemain sepak bola, penangan cukup pakai gas ketawa saja.

Analisis untuk tertawa tulus dan tertawa palsu (Sumber : frontiersin.org)
Analisis untuk tertawa tulus dan tertawa palsu (Sumber : frontiersin.org)

Budaya Tertawa Tulus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun