Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memaknai Etika Konfusius dan Perang Talenta

8 Februari 2024   14:04 Diperbarui: 9 Februari 2024   08:40 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekrutmen pekerja di Tiongkok ( sumber : CNBC Indonesia )

Di banyak negara termasuk Indonesia, perang memperebutkan bakat terkendala oleh disparitas mutu tenaga kerja. Ada disparitas pasar tenaga kerja yang sangat serius. Disparitas tersebut kurangnya tenaga kerja terampil atau ahli utamanya di sektor industri. Disisi lain kategori penganggur yang ada sebagian besar tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Disparitas akut tersebut sesuai dengan riset konsultan SDM terkemuka dunia, yakni Hays. Dalam laporan tahunannya yang bertajuk Hays Global Skills Index selalu terjadi tren disparitas berupa semakin lebarnya jarak antara kebutuhan perusahaan akan pekerja yang punya kompetensi dengan pencari kerja. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun