Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pesawat Tempur Rongsokan dan Ekonomi Pertahanan dalam Genggaman Broker

7 Januari 2024   10:50 Diperbarui: 7 Januari 2024   10:52 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Ekonomi Pertahanan karya Purnomo Yusgiantoro (dokumen pribadi) 

Kompleksitas pengadaan peralatan hankam sebaiknya dipecahkan dengan merancang sistem tender business intelligence yang andal. Salah satu bagian dari sistem tersebut adalah aplikasi e-Sourcing yang merupakan katalog elektronik untuk pengadaan barang dan jasa sekaligus bisa dijadikan rujukan standar teknis. Juga sebagai source harga pasar untuk Owner Estimate. Yaitu perkiraan yang dikalkulasi lewat keahlian yang digunakan sebagai acuan utama dalam menilai kewajaran harga.

Selama ini antara penyedia atau supplier dari luar negeri yang terdiri dari pabrikan (manufacturer), distributor (vendor) dan organisasi proyek pengadaan barang/jasa militer mekanismenya belum terintegrasi dengan baik. Kondisinya diperparah oleh skema pembiayaan yang memakai fasilitas Kredit Ekspor atau utang dengan organisasi proyek pengadaan di negeri ini yang bersifat ad hoc.

Perlu keputusan tegas dari Presiden hasil Pemilu 2024 mendatang untuk meniadakan peran broker atau jasa perantara dalam pengadaan senjata. Namun, harus disertai dengan penerapan sistem e-Procurement yang handal berbasis business intelligence dan menata sistem pengadaan peralatan hankam yang mengarah pada kebijakan pengadaan satu pintu yang transparan.

Sistem tender business intelligence merupakan infrastruktur yang mesti dikembangkan oleh Defense Procurement Agency. Yakni semacam badan akuisisi pertahanan seperti di negara maju. Badan tersebut langsung misi utamanya memperkuat penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas untuk proses pengadaan barang/jasa militer. (TS)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun