Selama ini beban kerja masinis belum terkompensasi dan terukur secara konkrit dan proporsional. Hal ini terlihat dari jam kerja masinis, terutama untuk KA kelas ekonomi termasuk KA Komuter Bandung Raya yang selalu molor akibat rintangan perjalanan. Akumulasi molornya jam kerja masinis KA ekonomi bisa mencapai beberapa jam setiap perjalanan dinas. Hal itulah yang membuat masinis mudah stres dan mengalami tekanan jiwa. Selama ini segitiga beban kerja eksternal di PT KAI, utamanya yang menyangkut profesi masinis belum teratasi dengan baik. Segitiga beban kerja eksternal yang terdiri dari Task, organisasi dan lingkungan di lingkungan PT KAI sudah cukup lama belum diperbarui dengan tantangan terkini, sehingga betul-betul fit dengan kemampuan, dan batasan manusia yang berprofesi sebagai masinis.
Masih ada kondisi sistem lokomotif yang bisa menimbulkan hal yang fatal. Seperti kondisi environment effect dalam kabin lokomotif yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan stamina masinis, yakni berbagai penyakit fisik dan psikis, keracunan, kemandulan, over fatigue ( kelelahan yang luar biasa ) dan lain-lainnya bisa timbul karenanya. Selain itu effort teknologi perkeretaapian yang dipilih atau ditransfer dari luar negeri seharusnya secara teknis, ekonomis, ergonomis dan sosiokultural bisa dipertanggungjawabkan, dan kompatibel dengan kondisi sosial dan lingkungan.
Perlu langkah penanggulangan dini seperti misalnya kalau lokomotif ternyata terlalu bising, kepada para masinis harus diberikan alat pelindung telinga (muff atau plug). Atau kalau terjadi polusi debu atau zat kimia, harus diberikan juga masker yang bagus. Hal ini sesuai dengan adanya prasyarat dalam era globalisasi yaitu adanya ISO 9000 dan 14000 yang harus diikuti dengan konsisten oleh PT KAI.
Yang sering dikeluhkan oleh para masinis ketika berada didalam, utamanya untuk KA yang sudah tua adalah kondisi environment effect dari lokomotif yang sangat buruk dan membahayakan organ tubuh manusia. Gangguan environment yang bersumber dari aspek mechanical tersebut berupa kebisingan, getaran mekanik dan ambient temperature di dalam kabin yang sudah jauh melebihi ambang batas.Â
Akumulasi dari gangguan environment tersebut kadang-kadang diperparah lagi dengan bocornya sistem pembakaran lokomotif yang dapat menyebarkan racun ke dalam kabin, ini untuk jenis lokomotif tua yang biasa digunakan untuk menarik KA kelas ekonomi atau komuter. Selain itu masalah cooling system ( sistem pendinginan ) baik untuk manusia maupun untuk instrumentasi di dalam kabin lokomotif sering trouble, sehingga menyebabkan kepanasan yang terus menerus.
Akumulasi dari environment effect diatas dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit kronis dan psikis terhadap para masinis karena kondisi beberapa lokomotif tidak sesuai lagi dengan kaidah Ergonomi. Kaidah ergonomi sangat dinantikan para masinis dan butuh perhatian pihak manajemen PT KAI. Kaidah yang secara umum dapat diartikan sebagai terapan dari informasi faktor manusia yang meliputi kemampuan dan batasan-batasan fisik dan psikis manusia dalam konteks desain dan perencanaan dari pada integrasi peralatan, mesin dan sistem dengan tujuan manusia bisa berperan dan berkinerja secara baik, nyaman dan aman. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H