Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Jalur Ganda Belum Tuntas, Terjadi Kecelakaan KA di Cicalengka

5 Januari 2024   10:39 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:42 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stasiun megah tidak hanya di Stasiun Rancaekek dan Stasiun Cicalengka, tetapi hampir semua stasiun KA di Bandung Raya, yang menjadi wilayah kerja Daops II PT KAI, telah dibangun stasiun yang megah dan modern, seperti Stasiun Rancaekek. Stasiun-stasiun kecil yang selama ini di tengah rawa, seperti Stasiun Haurpugur, Cimekar kini telah menjadi stasiun yang super megah, gedung utama stasiun dan emplasemen, peron yang luas serta digitalisasi sistem persinyalan yang canggih. Stasiun-stasiun lama seperti Kiaracondong, Gedebage, Cicalengka, Padalarang dan Cimahi juga dalam proses renovasi besar-besaran.

Teristimewa untuk Stasiun KA Rancaekek, kini menjadi besar,megah, luas dan menjadi konektivitas perhubungan dan logistik yang modern. Stasiun Rancaekek sudah pantas berstatus sebagai stasiun besar yang melayani naik dan turun penumpang KA jarak jauh. Tentunya stasiun ini menjadi landmark bagi Kabupaten Bandung. Kedepan di sekitar stasiun ini juga bisa menjadi wahana untuk kegiatan seni, budaya dan produk lokal. Juga punya potensi sebagai infrastruktur logistik yang menggerakkan perekonomian daerah.

Sayang sekali, ketika stasiun sudah megah, besar dan canggih, juga sudah double track, walaupun belum tuntas pengerjaannya. Namun, jumlah rangkaian kereta api ternyata masih kurang. Selama puluhan tahun masyarakat bersyukur dilayani oleh KRD bekas hasil hibah dari Jepang yang telah berjasa puluhan tahun melayani para penglaju dengan baik. Sedikit catatan, pada era Presiden SBY ada tambahan satu rangkaian KA bernama Baraya Geulis buatan (rakitan) PT INKA, tetapi belum lama beroperasi ( kurang dari satu tahun), si Baraya Geulis menghilang tanpa bekas dan tidak lagi beroperasi, karena sering mogok dan mengalami kerusakan di tengah perjalanan. Masyarakat Bandung Raya memohon kepada pemerintah agar rangkaian KA komuter ditambah. Semoga hibah atau hadiah gratis rangkaian KRD bekas dari Jepang bisa didatangkan lagi untuk melayani relasi Padalarang-Bandung-Rancaekek-Cicalengka hingga Kota Garut.

Perkembangan perkeretaapian di Bandung Raya, juga merupakan momentum untuk mengintegrasikan simpul-simpul infrastruktur logistik, baik simpul logistik (logistics node) maupun keterkaitan antar simpul logistik (logistics link) yang berfungsi untuk menyalurkan barang dari titik asal ke titik tujuan. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun