Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ketika Transmigrasi Ditelan Sunyi

12 Desember 2023   15:26 Diperbarui: 12 Desember 2023   18:22 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan keluarga yang akan berangkat transmigrasi ke Lampung. Momen ini diabadikan 4 April 1951. (Dok. Arsip Nasional via Kompas.com)

Ketika Transmigrasi Ditelan Sunyi

Publik bertanya masih adakah program transmigrasi? Program yang boleh dibilang antara ada dan tiada itu sepertinya hidup segan mati tak mau. Padahal kondisi geografis dan demografi terkini masih membutuhkan program transmigrasi. Penyebaran penduduk di Kepulauan Nusantara untuk mengelola sumber daya alam masih timpang.

Akibatnya proses nilai tambah segenap bangsa hanya terpusat di Pulau Jawa. Ironisnya generasi muda justru lebih tertarik menjadi buruh migran di luar negeri ketimbang menjadi transmigran.

Ketika program transmigrasi ditelan sunyi, peringatan Hari Bhakti Transmigrasi setiap tanggal 12 Desember masih dilaksanakan.

Sekadar catatan, peringatan Hari Bhakti Transmigrasi tahun 2023 merupakan peringatan ke-73 sejak tahun 1950. Tahun ini mengetengahkan tema "Transmigrasi Satukan Negeri". Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memusatkan perayaan Hari Bhakti Transmigrasi ke-73 di Lampung.

Masihkah Hari Bhakti Transmigrasi yang diperingati setiap tanggal 12 Desember perlu dimaknai dengan paradigma baru sesuai dengan perkembangan zaman. Agar program transmigrasi berhasil serta mendapat sambutan yang besar dari rakyat perlu membuang paradigma lama yang analog dengan memindahkan kemiskinan dan keterbelakangan dengan cara kuno dan ala kadarnya.

Kawasan transmigrasi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur (Dok Kompas.id )
Kawasan transmigrasi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur (Dok Kompas.id )

Impian Ibu Pertiwi

Program transmigrasi saat ini perlu insentif yang tidak hanya berupa santunan sosial, tetapi juga perlu infrastruktur terkait pertanian, proses produksi dan konektivitas yang sesuai dengan perkembangan ekonomi digital dan era industri 4.0. 

Rakyat beranggapan selama ini belum terwujud impian alamiah transmigrasi. Yang terjadi selama ini hanya impian imitasi karena transmigrasi analog dengan memindahkan penderitaan dan keterbelakangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun