Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kehadiran Boeing dan Masalah Brain Drain SDM Kedirgantaraan

8 Oktober 2023   15:13 Diperbarui: 8 Oktober 2023   15:20 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanggar Fabrikasi Boeing 787 Dreamliner di South Carolina, AS.(Boeing Images via KOMPAS.com)

Mestinya pemerintah memperbarui roadmap stakeholder nasional, bukannya malah menghapus proyek. Pembaruan peta jalan atau roadmap untuk kedirgantaraan nasional untuk membentuk ekosistem, baik dari sisi litbang (penelitian dan pengembangan), regulasi, industri integrator, industri UKM (industri kecil dan menengah), kebandaraan, operator dan maintenance aircraft.

Penyehatan ekosistem industri penerbangan nasional dapat tercipta dengan membentuk badan langsung di bawah presiden, yang akan memberikan arah dan strategi yang komprehensif untuk meningkatkan daya tahan industri penerbangan nasional secara keseluruhan.

Roadmap bidang kedirgantaraan nasional sebenarnya telah dimulai dengan terbitnya Perpres No. 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk (Renduk) Keantariksaan Nasional yang disusun oleh LAPAN ( sekarang dilebur ke dalam BRIN)

Presiden Jokowi sebaiknya memasukkan kembali proyek R80 dan N245 menjadi PSN. Lebih baik merevisi keputusan Menko Perekonomian dari pada bangsa Indonesia kehilangan ikon masa depan yang sangat penting untuk meraih kemajuan bangsa. Untuk itu presiden perlu menyempurnakan kedua proyek itu dengan melibatkan para pemangku kepentingan secara lebih luas.

Serta memperbarui roadmap industri dirgantara nasional yang melibatkan empat kelompok pemangku kepentingan yaitu :

1. Industri Pesawat Terbang, yang di antaranya melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Regio Aviasi Industri (PT RAI) yang secara intens terlibat dalam pembahasan wahana, yaitu pesawat terbang yang akan dibuat oleh industri pesawat terbang nasional dan matriks dukungan pemerintah untuk aerospace industries.

2. Industri airline yang diantaranya melibatkan Kementerian Perhubungan dan Indonesia National Air Carrier Association (INACA), yang secara intens akan terlibat didalam pembahasan tentang airline nasional dalam mendukung produk nasional.

3. Industri komponen yang diantaranya melibatkan Kementerian Perindustrian dan Inacom, yang secara intens akan terlibat dalam pembahasan tentang roadmap industri komponen pesawat terbang dalam melaksanakan perannya dalam rantai pasokan domestic maupun global.

4. Industri MRO yang diantaranya melibatkan Kementerian Perindustrian dan Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA), yang secara intens akan terlibat di dalam pembahasan pengembangan MRO.

Roadmap tersebut harus sedapat mungkin mengakomodasi semua aktifitas yang berhubungan dengan industri pesawat terbang, mencakup pesawat udara berawak maupun pesawat udara tanpa awak (UAV), mulai dari aktivitas kajian, penelitian dan pengembangan penelitian, proses desain dan manufacturing beserta rantai pasokannya, pengoperasian, perawatan, navigasi dan kebandaraan.

Presiden Jokowi sebaiknya meninggalkan legacy yang bisa dibanggakan oleh generasi bangsa mendatang dengan meneguhkan strategi untuk mencapai kemandirian teknologi dan industri dirgantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun