Putih Sari : Berjuang Benahi Ketenagakerjaan dan Kesehatan Masyarakat
Politisi muda Putih Sari terus berjuang mengendalikan semangat zaman bersama Partai Gerindra. Kiprahnya di Komisi IX DPR RI yang membidangi masalah Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Jaminan Sosial membutuhkan ketegaran jiwa dan memeras pikiran. Karena bidang di Komisi IX sangat krusial dan penuh gejolak serta bersentuhan langsung dengan rakyat luas.
Putih Sari lahir di Jakarta, 20 Juli 1984. Ia adalah anak kandung Haryanto Taslam, aktivis dan tokoh pejuang demokrasi yang gigih melakukan pergerakan melawan rezim orde-baru. Putih telah menjabat sebagai anggota DPR-RI selama tiga periode (2009--2014, 2014--2019, dan 2019--2024). Ia mewakili daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII, yang meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi.
Putih merupakan kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dalam usia yang sangat belia berhasil terpilih dan ditugaskan di Komisi IX.  Dokter gigi alumni Universitas Trisakti saat ini juga menjabat sebagai pengurus pusat TIDAR (Tunas Indonesia Raya) yang merupakan sayap kepemudaan Partai  Gerindra dan menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan DPP Partai Gerindra (2020--2025).
Totalitas Putih untuk Komisi Basah Air Mata
Dihati dan mata saya politisi muda yang duduk di Komisi IX DPR RI, mereka adalah orang hebat dan penuh dedikasi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Komisi IX DPR adalah komisi yang bisa dikatakan sehari-harinya basah kuyup dengan air mata rakyat. Karena menghadapi masalah kesehatan dan para buruh yang mengadukan nasibnya yang terus berdatangan ke  Komisi IX.
Sebagai orang yang pernah menjadi tenaga ahli di Komisi IX DPR RI, saya sering menyaksikan anggota dewan di komisi ini setiap hari bergelut dengan seribu satu masalah ketenagakerjaan, seperti pengerahan angkatan kerja, penanganan konflik atau perselisihan perburuhan, masalah upah dan hak normatif pekerja, jaminan sosial, serta pengawasan ketenagakerjaan yang selama ini seperti api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa berkobar.Â
Masalah kesehatan muncul bertubi-tubi menyita waktu dan pikiran Putih Sari dan anggota komisi lainnya. Masalah yang krusial terakhir adalah unjuk rasa besar-besaran tenaga kerja kesehatan (nakes) yang terjadi secara sporadis di seluruh penjuru negeri.
Totalitas kerja Putih Sari terhadap dapilnya, yakni Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi tidak diragukan lagi. Setiap dapil mendapat perhatian yang sama. Begitupun konstituen dari Dapil tersebut dilayani secara tulis baik pada saat masa reses maupun dalam masa sidang parlemen.Â
Dapil VII Jawa Barat setiap pemilu berlangsung bisa dibilang sebagai dapil yang selalu terjadi persaingan keras. Putih memiliki konsep dan strategi untuk memajukan seluruh kabupaten dalam dapilnya.Â