Kondisi sekolah kejuruan saat ini postur tenaga pengajarnya masih didominasi oleh kategori guru normatif adaptif atau guru umum yang mengajar mata pelajaran seperti Agama, PPKn, Matematika, bahasa Indonesia dan lain-lain. Sedangkan kategori guru produktif yang mengajar anak-anak sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih persetasenya masih kecil dibawah 30 persen.
Untuk mencetak guru produktif yang sesuai dengan perkembangan zaman tidak mudah. Perlu terobosan dan program yang masif di seluruh daerah. Desentralisasi pendidikan dan mengalirnya sebagian besar anggaran pendidikan nasional ke daerah menuntut kepala daerah untuk mencetak guru produktif dalam jumlah yang cukup untuk menggerakan dan mengembangkan potensi daerah masing-masing.
Salah satu target penting yang diberikan Presiden Jokowi untuk Mendikbud Nadiem Makarim membenahi program vokasional agar tidak tertinggal zaman. Guru produktif sangat berperan dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar dan guru penggerak.Guru produktif memiliki peran strategis untuk mengembangkan talenta-talenta muda sebagai SDM bangsa yang berdaya saing. Untuk mencetak talenta tersebut dibutuhkan guru yang mampu berperan sebagai mentorship. Sosok tersebut memiliki kapasitas untuk mempresentasikan atau menyiarkan konten-konten yang mampu membangkitkan daya imajinasi dan kapasitas inovasi bagi siswanya. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H