Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Cak Imin dan Lampu Aladin yang Siap Digosok

30 Agustus 2023   19:12 Diperbarui: 1 September 2023   07:31 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat menghadiri halal bihalal pengurus dan kader PKB se-Bali, NTT, dan NTB, Senin (24/5/2021). (Dokumentasi/PKB via kompas.com) 

Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh konsultan internasional Hay Group menyatakan bahwa tipe kepemimpinan yang paling efektif pada era sekarang ini adalah yang punya deposit jenaka alias sarat humor. 

Bahkan untuk menghadapi krisis, perusahaan multinasional sekarang ini telah menggencarkan budaya tertawa lepas. Aktivitas terapi tertawa, senam tertawa, dan kreator konten humor telah menjadi tren.

Ikwal tertawa mendapat perhatian yang cukup besar dalam bentuk penelitian terkait kinerja otak manusia. Seperti yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang terus melakukan riset mengenai kebiasaan tertawa dan fungsi otak.

Secara ilmiah tertawa lepas atau tertawa tulus sangat berbeda efek dan maknanya dengan tertawa palsu. Tertawa lepas sangat berguna untuk menyehatkan jiwa, memompa motivasi diri, terapi penyembuhan jasmani dan rohani, serta obat pengusir stress atau depresi yang paling ampuh.

Tertawa lepas atau senyuman sejati oleh pakar psikologi Ekman disebut dengan istilah tertawa Duchenne. Istilah tersebut diambil dari nama seorang neurologis asal Perancis Duchenne de Boulogne. 

Dia melakukan riset pertama dalam bidang tersebut pada 1980-an. Teorinya menyatakan bahwa senyuman yang tulus melibatkan secara simultan dua otot wajah , yakni otot zygomatic major, yang memanjang dari tulang pipi dan mengangkat sudut-sudut mulut. 

Dan yang kedua bagian luar dari otot orbicularis oculi, yang mengelilingi mata, dan terlibat dalam menarik ke bawah alis mata dan kulit di bawah alis mata, dan menarik ke atas kulit di bawah mata, dan mengangkat pipinya. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun