Tantangan Kesekjenan DPR kedepan yang tidak kalah penting adalah memberi keterampilan agar tenaga ahli (TA) yang jumlahnya sangat banyak itu mampu menjadi kreator konten legislatif. Minimal salah satu TA Anggota DPR RI harus mampu membuat konten yang relevan dengan tugas dan kegiatan anggota DPR. Begitu pula dengan legislator di DPRD.
Selama ini TA hanya melakukan peran dari Kesekjenan sebagai supporting system kedewanan, urusan administrasi seperti perjalanan dinas bagi Anggota DPR RI.Â
Peran itu di masa mendatang sebaiknya ditambah dengan peran sebagai kreator konten yang disalurkan kepada platform digital DPR maupun disalurkan kepada media massa mainstream maupun kepada sosial media masing-masing anggota legislatif.
Proses demokratisasi di Indonesia mestinya terus berupaya mencetak legislator yang berpredikat politisi cendekia. Mereka terpilih dalam pemilu karena integritas pribadi dan jejak intelektualitasnya.Â
Untuk itu diperlukan rumah virtual sebagai media yang bersifat lokal yang kondisinya bisa transformatif dan inovatif sesuai dengan transformasi digital dan terpadu dengan sosial media.Â
Platform yang berbentuk aplikasi maupun kanal yang terintegrasi dengan media lokal memiliki posisi strategis dalam marketing politisi maupun parpolnya.Â
Apalagi jika mampu menyediakan platform dengan konten-konten yang menarik. Hal itu tentunya tepat untuk persuasi dan kampanye para politisi.
Strategi marketing politisi dan parpol sebaiknya dilengkapi dengan penyelenggaraan workshop kreator konten berbasis platform media lokal atau komunitas tertentu.Â
Politisi perlu bantuan kreator konten sebanyak-banyaknya yang mampu memberitakan, menyiarkan dan memviralkan semua hal yang penting menarik dan unik. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H