Dengan menghitung neraca air tanah harian di zona perakaran, maka volume dan interval irigasi dapat direncanakan. Untuk meminimalkan kehilangan air dalam bentuk aliran permukaan dan perkolasi, maka jumlah irigasi suplemen yang diberikan harus sama atau lebih kecil dari kapasitas tanah menyimpan air di zona perakaran.
Kondisi musim kemarau yang mencekam membutuhkan metode irigasi mikro atau irigasi tetes. Irigasi tersebut merupakan cara pemberian air pada tanaman secara langsung, baik pada permukaan tanah maupun di dalam tanah melalui tetesan secara sinambung dan perlahan pada tanah di dekat tumbuhan.
Alat pengeluaran air pada sistem irigasi tetes disebut emiter atau penetes. Setelah keluar dari emiter air menyebar ke dalam profil tanah secara horizontal maupun vertikal akibat gaya kapilaritas dan gravitasi. Metode ini sangat tepat untuk budidaya tanaman hortikultura pada musim kemarau yang berkepanjangan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H