Masalah pakan hewan sangat serius pada saat terjadi kekeringan seperti yang terjadi pada saat ini. Kekeringan yang sedang mendera berbagai daerah di Indonesia menyebabkan peternakan rakyat mengalami kesulitan pakan hewan. Pentingnya program padat karya yang bertujuan untuk mengusahakan pakan ternak. Program itu sekaligus juga bisa mengatasi masalah pengangguran di desa akibat musim kering.
Usaha rakyat untuk memproduksi pakan ternak saat ini sebenarnya sudah ada pengalaman dan riset dan inovasi oleh Kementerian Pertanian terkait dengan produksi pakan hewan dengan mesin mini feedmill yang lebih murah dibanding dengan pakan ternak pabrikan. Mestinya pemerintah mengucurkan bantuan permodalan untuk membangun pabrik pakan hewan skala kecil, utamanya yang tersebar di sentra produksi bahan baku pakan seperti jagung dan kelapa sawit.
Kinerja pabrik pakan mini tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 20 ton per hari. Konstruksi permesinan pabrik bisa dibuat dengan komponen lokal. Secara engineering, pada prinsipnya jenis mesin yang diperlukan adalah mesin laser ( penggilingan ), mixer, lotter pain ( pencetak butiran ) dan unit oven untuk pengeringan. Dari pengalaman pilot project Kementerian Pertanian bisa diketahui bahwa untuk mendirikan pabrik mini diatas dibutuhkan dana investasi sekitar Rp 200 juta per unit. Setelah pabrik itu selesai dibangun sebaiknya dikelola secara mandiri oleh gabungan kelompok tani atau ternak. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H