Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banting Setir Profesi itu Asyik, Apalagi Ditunjang Program Mas Menteri

9 Juli 2023   17:30 Diperbarui: 9 Juli 2023   18:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini ada fenomena yang menyedihkan terkait sempitnya lapangan kerja layak yang tidak mampu lagi menyerap jumlah penduduk angkatan kerja.Banyak lapangan kerja namun tidak layak dan tidak menjanjikan masa depan jika ditekuni. Sempitnya lapangan kerja yang layak menyebabkan sebagian besar lulusan sekolah dan perguruan tinggi mesti banting setir profesinya.

Mestinya negara segera mengatasi akar persoalan tersebut, yang sebenarnya menyangkut pendalaman dan penguasaan ragam profesi yang sesuai dengan kemajuan zaman. Untuk itulah betapa mendesaknya program yang masif dan membumi guna mendalami berbagai ragam profesi sejak dini.Ragam profesi yang sesuai dengan era disrupsi.

Sejak duduk di bangku sekolah hingga perguruan tinggi seharusnya seseorang sudah diberikan bekal pendalaman ragam profesi secara intens. Dalam persaingan global yang sangat sengit sekarang ini, sekolah dituntut untuk mengenalkan sikap profesionalisme dan ragam profesi yang relevan dengan perkembangan zaman sejak awal.

Pemahaman terhadap ragam profesi idealnya mulai diberikan kepada para siswa sejak dini. Para siswa tidak sekedar ditanya tentang cita-cita hidupnya, tetapi yang lebih penting memberikan konten terhadap cita-cita tersebut. Pola dan sikap profesionalisme merupakan pupuk untuk menumbuhkan cita-cita seseorang. Dari sisi psikologi sosial, kebanggaan akan profesi yang dipilih seseorang dikenal sebagai Positivity. Seseorang dikatakan memiliki Positivity tinggi apabila dalam melaksanakan tugas-tugas profesinya dia memiliki keunggulan dan greget atau kepercayaan diri atas profesi yang dilakoninya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun