Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bercanda dengan "Si Genit" Kaktus Kepiting, Cara Istriku Melepas Penat

9 Juli 2023   11:40 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:40 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Formasi itu bisa berupa mengikat beberapa BBN dengan panjang dan bentuk yang berbeda. Lalu diletakkan dalam pot yang kita pilih dan terlebih dahulu kita berikan media tanam. Tentang media tanam ini memang banyak metode dan kiat-kiatnya.

Grafting Kaktus Kepiting dengan batang Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Grafting Kaktus Kepiting dengan batang Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Mengawinkan /grafting Kaktus Kepiting dengan Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Mengawinkan /grafting Kaktus Kepiting dengan Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Kita bebas berkreasi menentukan panjang BBN dan formasinya seperti apa, Jika formasinya panjang hingga lebih dari satu meter, maka daun kaktus kepiting yang dikawinkan juga lebih banyak. 

Namun hal ini cukup berisiko, karena tidak semua daun mau kawin, bahkan beberapa di antara akan membusuk. Perlu kesabaran tinggi untuk mengawinkan kaktus kepiting dan BBN, Juga perlu wawasan tentang eksotisme bentuk-bentuk tanaman yang akan diletakkan dalam ruangan.

Penulis sering keliru dalam klasifikasi atau identifikasi jenis-jenis kaktus kepiting. Baik dari aspek anatomi, morfologi, maupun ciri-ciri budidayanya. Tetapi biarlah, itu domain para pakar biologi tanaman atau agronomi. 

Masyarakat juga sudah salah kaprah menganggap kaktus kepiting sebagai bunga Wijaya Kusuma (Epiphyllum) padahal itu keliru. Nampaknya kelirumologi terkait klasifikasi tanaman hias sudah terjadi di mana-mana.

Komunitas terkait tanaman kaktus kepiting memang sudah ada. Namun kegiatannya baru sebatas hal-hal yang sederhana. Belum ada kegiatan yang spektakuler seperti kontes tanaman yang eksotik dan unik. Yang memiliki nilai estetika dan nilai ekonomi yang tinggi.

Pentingnya komunitas yang intens dalam berdiskusi, cara budidaya, hibridisasi, dan jual-beli yang bernilai tambah tinggi terkait tanaman yang memiliki genus Schlumbergera atau secara umum disebut Crab Cactus (kaktus kepiting). Genus ini sering dianggap sama dengan genus lain yang sangat mirip, yaitu genus Hatiora atau secara umum disebut Easter Cactus (kaktus paskah).

Eksotisme hasil grafting Kaktus Kepiting - Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Eksotisme hasil grafting Kaktus Kepiting - Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting sebagai tanaman hias ruangan (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting sebagai tanaman hias ruangan (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Kedua genus ini juga sering membuat jumbuh atau secara salah tangkap dan sudah terlanjur disebut sebagai Bunga Wijaya Kusuma oleh sebagian masyarakat. Tetapi yang disebut sebagai Bunga Wijaya Kusuma (Brahma Kamala, Bakawali, Kadupul, Nishagandi, Tan Hua, dan lain-lain), itu adalah genus Epiphyllum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun