Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bercanda dengan "Si Genit" Kaktus Kepiting, Cara Istriku Melepas Penat

9 Juli 2023   11:40 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:40 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bercanda dengan Kaktus Kepiting warna pink (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Kebiasaan istri saya setelah bekerja dia menyempatkan diri bercanda ria dengan si genit Kaktus Kepiting. Menurut dia, dengan memandangi tanaman itu, lalu menyemprot daunnya dengan air atau memberikan sinar matahari dengan cara memindah potnya, hal itu merupakan bentuk rekreasi di rumah dan cara yang paling jitu untuk melepas penat dan membuang stres.

Kaktus Kepiting (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Kami memiliki sejumlah pot yang berisi koleksi tanaman kaktus tersebut dengan berbagai warna bunga. Tanaman kaktus kepiting memang jarang berbunga, karena faktor iklim atau ambeien temperatur, kelembaban, dan intensitas sinar matahari. 

Sempat kecewa kenapa beberapa koleksi Kaktus Kepiting jenis Schlumbergera truncata (Crab Cactus) dan Hatiora (Easter Cactus) relatif sulit berbunga. Padahal daunnya sudah lebat dan menjulur ke berbagai arah. Namun, tanpa bunga pun, kaktus kepiting terlihat indah dan menawan. Hijau daunnya kas dan terus mengkilap. Sungguh eksotik.

Kaktus Kepiting warna ungu (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting warna ungu (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Kaktus Kepiting warna merah (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting warna merah (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Jika tanaman kaktus disambung atau istilah ilmiahnya digrafting dengan batang tanaman buah naga (BBN) maka tanaman ini semakin genit. Daunnya lebih cepat tumbuh dan cenderung lebih mudah berbunga. 

Jika hari libur saya dan istri suka mengambil BBN yang sudah berusia tua dan montok lalu dipotong-potong dalam beberapa ukuran dan mempertimbangkan estetika dan bentuknya.

Kegiatan grafting sangat mengasyikan, setelah daun-daun kaktus itu disambung ke BBN kita menunggu beberapa hari agar daun itu bisa menempel atau kawin dengan batang itu. 

Tentu saja BBN yang dikawinkan itu sebelumnya sudah dikondisikan tumbuh akar dan dihilangkan durinya. Selain itu konstruksi atau formasi BBN juga harus dipilih sesuai dengan gaya yang kita sukai. 

Formasi itu bisa berupa mengikat beberapa BBN dengan panjang dan bentuk yang berbeda. Lalu diletakkan dalam pot yang kita pilih dan terlebih dahulu kita berikan media tanam. Tentang media tanam ini memang banyak metode dan kiat-kiatnya.

Grafting Kaktus Kepiting dengan batang Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Grafting Kaktus Kepiting dengan batang Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Mengawinkan /grafting Kaktus Kepiting dengan Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Mengawinkan /grafting Kaktus Kepiting dengan Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Kita bebas berkreasi menentukan panjang BBN dan formasinya seperti apa, Jika formasinya panjang hingga lebih dari satu meter, maka daun kaktus kepiting yang dikawinkan juga lebih banyak. 

Namun hal ini cukup berisiko, karena tidak semua daun mau kawin, bahkan beberapa di antara akan membusuk. Perlu kesabaran tinggi untuk mengawinkan kaktus kepiting dan BBN, Juga perlu wawasan tentang eksotisme bentuk-bentuk tanaman yang akan diletakkan dalam ruangan.

Penulis sering keliru dalam klasifikasi atau identifikasi jenis-jenis kaktus kepiting. Baik dari aspek anatomi, morfologi, maupun ciri-ciri budidayanya. Tetapi biarlah, itu domain para pakar biologi tanaman atau agronomi. 

Masyarakat juga sudah salah kaprah menganggap kaktus kepiting sebagai bunga Wijaya Kusuma (Epiphyllum) padahal itu keliru. Nampaknya kelirumologi terkait klasifikasi tanaman hias sudah terjadi di mana-mana.

Komunitas terkait tanaman kaktus kepiting memang sudah ada. Namun kegiatannya baru sebatas hal-hal yang sederhana. Belum ada kegiatan yang spektakuler seperti kontes tanaman yang eksotik dan unik. Yang memiliki nilai estetika dan nilai ekonomi yang tinggi.

Pentingnya komunitas yang intens dalam berdiskusi, cara budidaya, hibridisasi, dan jual-beli yang bernilai tambah tinggi terkait tanaman yang memiliki genus Schlumbergera atau secara umum disebut Crab Cactus (kaktus kepiting). Genus ini sering dianggap sama dengan genus lain yang sangat mirip, yaitu genus Hatiora atau secara umum disebut Easter Cactus (kaktus paskah).

Eksotisme hasil grafting Kaktus Kepiting - Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Eksotisme hasil grafting Kaktus Kepiting - Buah Naga (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting sebagai tanaman hias ruangan (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting sebagai tanaman hias ruangan (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Kedua genus ini juga sering membuat jumbuh atau secara salah tangkap dan sudah terlanjur disebut sebagai Bunga Wijaya Kusuma oleh sebagian masyarakat. Tetapi yang disebut sebagai Bunga Wijaya Kusuma (Brahma Kamala, Bakawali, Kadupul, Nishagandi, Tan Hua, dan lain-lain), itu adalah genus Epiphyllum.

Masyarakat juga sering jumbuh atau bingung dalam mengklasifikasikan tanaman kaktus kepiting. Sebagian masyarakat juga menyebut tanaman kaktus Paskah dan tanaman kaktus Natal. Keduanya berasal dari tempat yang sama, dari Brasil. Namun, mereka memiliki cara yang sedikit berbeda untuk menghasilkan bunga.

Misalnya, kaktus Paskah dan kaktus Natal membutuhkan waktu tertentu dalam kondisi gelap dan dingin untuk menghasilkan bunga yang indah . Namun, kaktus Paskah membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukannya dibandingkan dengan kaktus Natal. 

Anda mungkin perlu menyimpan kaktus Paskah Anda di lokasi yang gelap dan dingin selama 8 hingga 12 minggu agar dapat mekar, tetapi kaktus Natal hanya membutuhkan 4 hingga 6 minggu untuk melakukannya. 

Kaktus Paskah memiliki daun berbentuk oval dibandingkan dengan daun kaktus Natal berbentuk persegi atau persegi panjang.

Kaktus Kepiting penghias meja (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Kaktus Kepiting penghias meja (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Hijau yang khas dan terus mengkilap dari daun Kaktus Kepiting (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)
Hijau yang khas dan terus mengkilap dari daun Kaktus Kepiting (Dokumentasi pribadi/Totok Siswantara)

Keluarga kami sudah sampai kepada hal yang hakiki, orientasi untuk menanam kaktus kepiting tidak lagi berorientasi kepada bunganya, tetapi kepada karakter genitnya.

Untuk bungaku Hatiora dan Schlumbergera, teruskan ulah genitmu. Produksi terus daun-daunmu. bersama batang buah naga maupun dengan kaki sendiri, teruskan proses kreatifmu hingga terwujud eksotisme dalam tubuhmu. 

Soal bunga berbunga, kapan-kapan sajalah. Jika engkau bermurah hati mau berbunga untukku, itu adalah bonus terindah darimu.

Ayo, ciptakan postur grafting Si Genit dan BBN seindah dan paling unik, agar nilai tambah produk dan estetika si genit bertambah besar. Untuk kawan-kawan yang sehobi, sudilah kiranya dalam kesempatan ini berbagi kiat tentang cara atau kreativitas membentuk postur grafting Si Genit agar semakin memesona.

Terimakasih kawan, selamat memuliakan tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun