Puskeswan yang serupa Puskesmas itu di Kabupaten Bandung ada di setiap Kecamatan. Atau paling tidak untuk 3 kecamatan terdapat satu Puskeswan. Biasanya letak Puskeswan berdampingan dengan pasar hewan.
Kesehariannya Puskeswan dikelola oleh beberapa dokter dan mantri. Hampir semua dokter di Puskeswan juga membuka praktek di tempat masing-masing atau buka praktek dokter bersama.
Beberapa kali saya bawa anabul yang sakit langsung beberapa ekor berobat ke Puskeswan. Tindakan medis hanya suntik saja. Ketika saya tanya obat, dokter Puskeswan bilang katanya untuk penyakit flu dan pilek seperti kucing-kucing saya ini cukup dikasih sedikit atau seperempat dari butiran vitamin C Ipi lalu digerus dan dicekokin. Vitamin itu disuruh beli sendiri di toko. Hanya itu yang akan dialami oleh anabul kita jika berobat ke Puskeswan.Â
Ternyata berobat ke Puskeswan itu gratis, namun beberapa Puskeswan menghimbau kepada para pasien yang datang untuk mengisi kotak kencleng secara sukarela. Ada juga beberapa Puskeswan yang disuruh membawa jarum suntik sendiri jika berobat ke Puskeswan.
Keniscayaan, dalam situasi dunia yang semakin dilanda oleh cuaca ekstrim dan bencana alam serta wabah penyakit, maka fungsi Puskeswan di masa mendatang merupakan ujung tombak kesehatan hewan dan ujung tombak untuk swasembada protein hewani. Namun, ujung tombak itu ternyata tumpul karena kendala anggaran, infrastruktur, dan sosialisasi terkait eksistensi Puskeswan masih lemah.
Puskeswan perlu segera dibenahi secara total dan diperkuat bukan semata-mata karena pemerintah mengandalkan dalam menghadapi wabah Rabies dan PMK. Tetapi juga mengantisipasi kebutuhan pelayanan hulu bidang kesehatan hewan masa mendatang. Beberapa alasan penguatan puskeswan adalah ; yang pertama, puskeswan adalah ujung yang berhadapan dengan entitas peternak dan masyarakat penyayang binatang.
Dibutuhkan Puskeswan yang memenuhi standar mutu dan tangguh menghadapi tuntutan pelayanan kesehatan hewan dan meredam dampak kepanikan di masyarakat.Â
Selain itu puskeswan adalah kepanjangan tangan otoritas dinas yang mengampu bidang peternakan dan kesehatan hewan. Oleh sebab itu harus dapat menerapkan kebijakan dan rencana di tingkat kabupaten dan pusat, termasuk strategi dalam penanggulangan wabah penyakit hewan.Â
Puskeswan idealnya mengampu satu kecamatan satu Puskeswan yang mampu berperan dalam prevensi, deteksi, dan respons merupakan kegiatan integrasi pelayanan.
Keniscayaan, di waktu mendatang Puskeswan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan hewan yang berada di tingkat kecamatan dan mempunyai fungsi diantaranya untuk melaksanakan penyehatan hewan dan kesiagaan darurat untuk wabah penyakit hewan.