Platformisasi museum berkelas dunia dimiliki oleh Smithsonian. Seolah kita bisa menjelajahi ruang waktu berbagai macam peradaban yang pernah ada di bumi, fenomena alam, perkembangan teknologi, antropologi, proses inovasi, semuanya ada dalam koleksi Smithsonian.
Kita juga bisa napak tilas proses kreatif atau inovatif yang terkait tentang inventing yang berkontribusi terhadap kemajuan dunia. Napak tilas tersebut sangat penting untuk merangsang daya pikir bagi kaum milenial mengenai bagaimana para penemu atau inovator kelas dunia berkarya. Smithsonian American Art Museum selama ini mampu menjadi navigator peradaban serta menjadi menggugah kreativitas warga Amerika Serikat. Koleksi karya seni di semua wahana yang membentang lebih dari tiga abad tersebut merupakan wahana yang sangat ideal untuk menstimulir kapasitas otak kanan warga dunia.
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek telah menyelenggarakan Koordinasi dan Sosialisasi Pendaftaran Museum yang diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah yang membidangi kebudayaan di tingkat provinsi di Indonesia. Hal itu sebagai implementasi terbitnya Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 24 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan PP Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum. Tujuannya adalah mendorong pemerintah daerah untuk segera melakukan pendataan museum yang ada di wilayahnya. Hingga Maret 2023, data museum yang telah memiliki Nomor Pendaftaran Nasional sejumlah 288 museum, 239 Museum Terstandarisasi, dan koleksi museum 57.060 koleksi.
Keniscayaan pentingnya terobosan pengelolaan museum yang terkait dengan tiga faktor, yakni diversifikasi konten, pengalaman yang imersif, serta memanfaatkan desain ruang terbuka dengan prinsip sustainability. Diversifikasi konten sendiri dapat menjadi solusi yang menarik untuk menghidupkan museum dengan menjadi media bercerita serta melibatkan pengunjung museum. Sebagai contoh, museum dapat membuat miniatur benda yang dipamerkan melalui teknologi era 4.0 yakni 3D printing. Sehingga pengunjung akan lebih tertarik untuk kembali mengunjungi museum. Adapun pengalaman imersif itu menggunakan teknologi augmented reality dan virtual reality yang dapat memberikan pengalaman menarik kepada pengunjung agar dapat berinteraksi langsung dengan benda yang dipamerkan.
# Semarak Merdeka Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H