Itulah kata kunci pengubah semua konsep opsional restonya. Tak perlu berlama-lama mengolah ide kreatifnya, Suryanto-pun langsung mengambil kertas gambar dan membuat sketsa. Jika aliran kreativitas yang muncul tersendat-sendat, ia lalu "memohon arahan" mBah Google. Dan yang pasti kepada, Gusti Ingkang Mahaagung.
Proses yang berulang-ulang, beberapa kali sebelum disepakati bersama sang istri yang setia mendukung. Teratai diawal Blambangan adalah nama gang kecil dengan lebar badan jalan 3m yang cukup untuk dilewati sebuah mobil kecil sekelas MPV. Gang sepanjang 300 meteran ini berawal di Jalan Pemuda dan berujung di Gang Telasih.Â
Gadis Bali, lukisan Suryanto (1990). Dokumen: Surya Art.
Sementara itu, Gang Telasih berawal dari Jalan Pramuka sekitar 50 meteran dari
Situs Budaya Jejak Dewi Samudera Kebumen yang berujung di makam Kelurahan Kebumen. Di makam ini terdapat jejak sejarah yang disebut sebagai Situs
Ki Singa Parta. Sementara itu, saudara seperguruan
Ki Geseng dimakamkan di Kampung Gesing, Desa Adikarso Kecamatan Kebumen. Kedua tokoh ini adalah yang babat alas Kadipaten Panjer, pemerintahan pertama wakiJe Kerajaan Mataram pada abad ke 15. Atau kurang lebih seabad  sebelum kedatangan pasukan Pangeran Diponegoro saat mulai melakukan penyerangan ke Batavia.Â
Nuansa Pulau Dewata di Teratai Blambangan Atmosphere Resto Kebumen. Dokpri
Banyak cerita berbau mistis jika sedang mengembara di dunia seni dan budaya bersama Suryanto. Kebiasaan dirinya memakai dupa pengusir lalat dan nyamuk diantara penguat aroma mistis itu. Begitu juga dengan menu khas
Sega nDesa Pepek ( nasi campur lengkap), sebuah hidangan khas masyarakat kampung di bibir Samudera Hindia saat menyambut acara khusus. Meskipun begitu, Resto Teratai Blambangan Atmosphere tetap menyediakan menu popular untuk melayani keinginan pengunjung. Beragam menu terus dihadirkan dan dikembangkan.Â
Suasana di dapur Teratai Blambangan Atmosphere Kebumen. Dokpri
Malam Minggu adalah momen spesial di resto ini. Jika cuaca terang dan tidak sedang digunakan untuk acara khusus seperti reuni sekolah, ulang tahun keluarga besar, kumpulan komunitas atau fashion show. Suryanto bersama teman-teman komunitas seni dan budaya tanpa nama ini menghibur pengunjung resto dengan alunan sitar Bu Satirah dan komunitas pengamen sitar jalanan. Atau berkolaborasi sekadar melepas dahaga berekspresi dengan menggelar karaoke atau main gitar bersama.Â
Kesan pengunjung malam Minggu ini, suasana yang dihadirkan oleh Resto di batas pagar makam Kelurahan Kebumen ini  membuat ia dan pacarnya ingin kembali. Menu Ok, suasana khas katanya. Pegipegi Yuk, Jelajahi Indonesiamu dari sisi berbeda. Jangan lupa,  @pegi_pegi naik kereta api tutt... tutt.. tutt di akhir tahun atau nikmati tahun baru di Kebumen dalam suasana @pegi_pegi yang tak akan pernah terlupakan. Libur buat anak-anak semakin seru dengan arahan Ki Mujiono dan kawan-kawan seniman maupun budayawan Kebumen.
Selamat merencanakan #Liburakhirtahun dan tahun baru Anda di rumah besar kita, Indonesia.Â
Salam Kompasianer.
IG : @karya_totoa
Fb: Toto Karyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya