Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jejak Dewi Samudera di Pinggir dan Benua Atlantis dalam Kali Luk Ulo

31 Oktober 2018   07:31 Diperbarui: 31 Oktober 2018   07:58 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Sanggar Kerajinan D'BOGART di Gang Telasih No 21 Kebumen (Hanito Bimbel)

Setelah dari meja persembahan pertama, kita langsung dihadapkan pada altar utama yang cukup luas dan terdapat tiga meja persembahan. 

Sangat disayangkan, saya tidak mendapatkan informasi memadai dari Koh Tjen Lay yang tengah mengurus persiapan kegiatan pengobatan tradisional Tiongkok yang akan berlangsung selama tiga hari (Senin s.d Rabu, 29 - 31 Oktober 2018). Meski begitu, dari Catatan Perjalanan Bambang Aroengbinang , altar utama ini representasi ke- Tridharma - an Kelenteng Khong Hwie Kiong  Kebumen. 

Sinsei dari Tiongkok tengah melakukan terapi pengobatan pada salah satu pasien yang hadir dalam kegiatan amal Kelenteng Khong Hwie Kiong Kebumen di hari pertama (Senin, 29 Oktober 2018).. dokpri
Sinsei dari Tiongkok tengah melakukan terapi pengobatan pada salah satu pasien yang hadir dalam kegiatan amal Kelenteng Khong Hwie Kiong Kebumen di hari pertama (Senin, 29 Oktober 2018).. dokpri
Sayang sekali, setelah dipandu mengelilingi seluruh sisi bangunan yang menyimpan beraneka ragam artefak budaya Tiongkok, saya menemukan pemandangan yang kurang nyaman dipandang mata. Banyak  altar serta meja dan alat peribadatan itu  terkesan kurang terawat. 

Selain debu dan kotoran semacam sarang laba-laba (sawang- Jawa)  bertebaran di mana-mana. Banyak artefak budaya semisal patung, guci dan simbol-simbol tertentu seperti pataka dan tulisan yang perlu perawatan biasa sampai yang harus ditangani oleh ahlinya. 

Melihat kondisi Situs Budaya di Kebumen  ini, saya minta pandangan dari dua orang yang hampir selalu berada di sana yakni koh Lin Tjen Lay dan penjaga kelenteng Pak Ismanto untuk menjajagi kemungkinan pelibatan masyarakat umum dalam upaya pengembangan dan  pelestariannya.

Suasanai pagi di Kali Luk Ulo di bawah Kelenteng Khong Hwie Kiong Kebumen. Dokpri.
Suasanai pagi di Kali Luk Ulo di bawah Kelenteng Khong Hwie Kiong Kebumen. Dokpri.

Pelibatan masyarakat sekitar dalam upaya revitalisasi Kelenteng Khong Hwie Kiong sebagai situs budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, pengurus memfasilitasi inisiatif komunitas pecinta dan pelestari budaya untuk aktif mempromosikannya sebagai destinasi wisata budaya dan religi. 

Komunitas ini dapat diikutsertakan sebagai pemandu wisata setelah dilatih secara khusus. Kedua, mengaktifkan kembali kerjasama dalam upaya pelestarian lingkungan hidup seperti  Lomba Mancing Kali Luk Ulo di Pasarpari Kelurahan Kebumen.

Event seperti itu dapat mengatasi masalah sampah dedaunan nampak berserakan di halaman depan, di sekitar tepian lantai teras Kelenteng. Ada juga sampah non organik di beberapa sudut. Demikian juga dengan beberapa altar pemujaan yang dihiasi debu cukup tebal. 

Perlu kepedulian dari masyarakat pecinta dan pelestari budaya baik lokal maupun nasional untuk mengatasinya.

Penulis berpose di depan Sanggar D'BogArt Kebumen. Dokpri
Penulis berpose di depan Sanggar D'BogArt Kebumen. Dokpri
Pegipegi yuk ke Kebumen yang unik dan eksotis. JelajahiIndonesimu dari sisi berbeda, berjuta pesona alam sepanjang pantai Samudera Indonesia. Beragam tantangan dan nuansa khas gua-gua kars di sekelilingnya di akhir tahun baru. Dapatkan Tiket Kereta Api di Pegipegi agar nyaman berlibur di akhir tahun. Moda transportasi ini menawarkan beragam pilihan kelas dan jadwal keberangkatan serta kepulangan yang pasti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun