Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mimpikan Kampung Wisata Mural Dengan Jibaku

31 Oktober 2018   01:33 Diperbarui: 6 November 2018   00:58 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukisan mural di tembok pagar UPT BKKBN Kebumen. Namaku Jalan Kol. Sugiyono di ujungnya. Dokpri.
Lukisan mural di tembok pagar UPT BKKBN Kebumen. Namaku Jalan Kol. Sugiyono di ujungnya. Dokpri.
Terjemahan bebasnya adalah ayo segera masuk, pertunjukan akan segera dimulai. Hanya Rp 10,-. Saat itu setara dengan sepiring nasi rames ( campur) dengan lauk telor. Boleh jadi sekitar Rp 15.000,- an nilai sekarang.

Pada awal dasawarsa 1980-an, Kampung ini mulai padat dengan huntara (hunian sementara), lapak pedagang kayu bangunan, warung-warung makan serta dua bangunan penting. Yaitu SD Negeri Kebumen 7/8 dan kantor Koramil kota.

Setelah Koramil dipindahkan ke Utara dan kedua SD negeri itu melebur, Kampung Klentengan semakin berkembang menjadi lingkungan pemukiman padat.

Oleh Ketua RT, Nino Sutrisno, lingkungan ini ingin ditata secara bertahap menjadi kawasan yang bersih, rapi, indah dan nyaman. Tidak hanya untuk penghuni, tapi buat tamu atau siapapun yang berkunjung.

Profil Nino Sutrisno, Ketua RT 7 RW V Kelurahan Kebumen. Dokpri
Profil Nino Sutrisno, Ketua RT 7 RW V Kelurahan Kebumen. Dokpri
 
Rumah Keluarga Nino jadi contoh pembuatan lukisan mural warga Kampung Klentengan Kebumen. Dokpri.
Rumah Keluarga Nino jadi contoh pembuatan lukisan mural warga Kampung Klentengan Kebumen. Dokpri.

Pepatah bijak mengatakan bahwa kalau ingin membuat yang besar, lakukan yang kecil-kecil. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Memang benar pengandaian itu. Dan ini juga disadari sepenuhnya oleh Nino serta para warga lingkungan Klentengan yang telah bergerak bersama mewujudkan impian : lingkunganku bersih, rapi dan ramah.

Lukisan mural karya warga RT 7 RW V Kelurahan Kebumen di dinding luar SDN 7 Kebumen. Dokpri
Lukisan mural karya warga RT 7 RW V Kelurahan Kebumen di dinding luar SDN 7 Kebumen. Dokpri
Bersih dari kotoran, sampah dunia dan akhirat kataku menyemangati. Seperti lingkungan urban pada umumnya, masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah problem klasikal yang tak mudah dicarikan solusinya. Nino menyadari hal itu meski dalam pemahaman yang sederhana. Karena kesederhanaan itu pula, saya tertarik membantu lewat tulisan ini.

Impian pemimpin kecil seperti Nino bagi saya jadi sesuatu yang besar dan menantang. Betapa tidak. Dihadirkan bersama peringatan Hari Merdeka , diiyakan dan diwujudkan oleh sebagian besar wargsnya serta telah berusaha melibatkan banyak pihak yang seharusnya.

Lapangan basket jadi tempat parkir mobil pengunjung Kelenteng saat ada giat pengobatan gratis oleh sinar dari Tiongkok. Di belakang deretan mobil itu letak panggung terbuka. Dokpri
Lapangan basket jadi tempat parkir mobil pengunjung Kelenteng saat ada giat pengobatan gratis oleh sinar dari Tiongkok. Di belakang deretan mobil itu letak panggung terbuka. Dokpri
Di jaman ketika banyak orang mudah berprasangka buruk, ada niat baik dan telah diusahakan maksimal sesuai daya yang mereka miliki. Menata lingkungan dengan cara sederhana tak perlu menunggu kucuran dana besar dari pusat.

Pemerintah setempat semestinya mampu merespon positif gagasan sederhana ini. Apalagi jaraknya hanya setarikan nafas dari Kantor Camat serta sejangkauan tangan dari Kantor Kelurahan dan Kabupaten. 

Penataan Kampung Klentengan adalah impian sederhana. Juga revitalisasi lapangan basket maupun panggung terbuka. Harapan Nino agar di musim hujan tidak kebanjiran, dibuatkan selokan dan sumur-sumur resapan alias biopori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun