Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyiasati Suasana Garing nan Bikin Boring Saat Belajar Daring

19 April 2020   06:21 Diperbarui: 20 April 2020   20:14 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan online learning dengan menggunakan aplikasi Zoom oleh mahasiswa. Jumat (10/ 04/ 2020). | Sumber: Dokumentasi pribadi Kompas Corner UMN.

Semenjak enam belas Maret dua ribu dua puluh, semua kampus di Negara Indonesia tercinta termasuk kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengeluarkan kebijakan berupa anjuran untuk melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring) guna mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. 

Pihak kampus pun memberikan kebebasan dalam penggunaan platform pembelajaran daring, mulai platform yang telah disediakan internal kampus sampai platform gratisan yang biasa digunakan di masyarakat.

Diawal kebijakan ini diimplementasikan, semangat dan antusiasme baik yang membersamai maupun yang dibersamai dalam kegiatan pembelajaran sangatlah tinggi. 

Hal ini sangatlah wajar karena suasana dan metode yang baru dalam hal apapun akan mendorong semangat untuk dapat merasakan dan menikmatinya. 

Artinya, pertemuan pertama dapat dilalui dengan penuh sensasi dan alhamdulillah dapat berlangsung dengan lancar. Semangat dan motivasi yang tinggi juga salah salah satunya diakibatkan oleh informasi yang tertuang dalam surat edaran pimpinan bahwa kuliah daring akan berlangsung hingga akhir bulan Maret, dengan demikian pembelajaran daring kurang lebih hanya akan berlangsung dua kali pertemuan. 

Ibarat orang makan, kalau makanan yang tersedia jenisnya sama secara terus menerus, biasanya lama kelamaan akan mengakibatkan rasa malas untuk makan. 

Hal yang sama juga terjadi dalam pembelajaran klasikal, bila sang pengampu yang membersamai proses pembelajaran monoton dan tidak dinamis dalam menerapkan metode pembelajaran, suasana membosankan dan tidak kondusif akan mudah tercipta.

Saat awal akhir Maret telah datang, surat edaran pimpinan pun keluar lagi yang intinya menginformasikan adanya perpanjangan pembelajaran daring akibat masih terjadinya penyebaran Covid-19. 

Disinilah suasana psikologis yang kurang nyaman mulai muncul. Kondisi ini di-trigger oleh beraneka ragam persoalan, seperti kuota data yang cepat habis, sinyal internet yang tidak stabil, suasana garing akibat tidak adanya interaksi langsung sehingga terkesan "tidak berasa", rasa boring akibat berdiam diri terus menerus dengan suasana yang cenderung monoton, materi perkuliahan yang sudah memasuki materi-materi kritikal, "gangguan internal" di rumah masing-masing, dan sebagainya. 

Tidak mengherankan saat saya menyapa teman-teman mahasiswa, misal "Posisi ada di mana, kok suaranya berisik", kemudian dijawab oleh teman mahasiswa, "Saya sedang di warung pak, nyari sinyal dan suasana (dengan nada agak senyum-senyum), habis di rumah bosan pak" begitu jawaban dari teman mahasiswa. Saya pun hanya menimpali, "Ya silakan, tapi ingat cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak."

Sebagai seorang yang memiliki tugas untuk mendampingi dan membersamai para mahasiswa, saya merasakan betul bagaimana rasa boring dan suasana garing saat melaksanakan pembelajaran daring. 

Dok. bandungkita.id
Dok. bandungkita.id
Apalagi pembelajaran daring yang dilaksanakan saat ini sebenarnya belum disiapkan secara lengkap sehingga banyak kekurangan di sana-sini akibat paksaan situasi. 

Meskipun demikian, upaya untuk mengatasi suasana yang tidak kondusif tetap harus diikhtiarkan, apalagi pembelajaran daring hingga kini terus diperpanjang. 

Berdasarkan pengalaman yang saya miliki, maka untuk menyiasati suasana garing dan boring perlu melakukan beberapa hal, diantaranya: 

Pertama, pertemuan online tidak dilakukan terlalu lama melainkan singkat guna mengantarkan gambaran materi pembelajaran dan capaian yang diharapkan agar mahasiswa memiliki pemahaman terkait persoalan nyata yang akan dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. 

Selanjutnya, pertemuan online dihentikan terlebih dahulu dengan durasi yang disepakati untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa melakukan eksplorasi dan menggali persoalan-persoalan yang berkaitan dengan topik pembelajaran. 

Dua puluh menit di akhir waktu perkuliahan selanjutnya dilakukan pertemuan online kembali untuk menyampaikan hasil yang telah diperoleh; 

Kedua, memecah suasana garing dan boring dengan menampilkan kolaborasi suara (bernyanyi, melawak dan sebagainya) bagi yang belum berhasil menjawab secara benar dari pertanyaan yang diberikan; 

Ketiga, menampilkan video atau animasi yang mendukung dan sesuai dengan topik pembelajaran, dan 

Keempat, membuat kuis terkait dengan topik pembelajaran dengan pemberian reward bagi yang berhasil menyelesaikannya (wujudnya bisa penghargaan poin tambahan sampai berbentuk materi). 

Inilah langkah-langkah yang saya lakukan dalam menyiasati suasana garing nan boring dalam pembelajaran daring. Tentu langkah-langkah tersebut bukan harga mati yang tidak dapat ganti apalagi diadaptasi, karena itu adalah hanya sekelumit pengalaman pribadi. 

So, ada yang mau menambahkan? Mudah-mudahan bermanfaat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun