krak-karak -krak yang membahana dilereng gunung yang bercumbu mesra
Watu meca dan watu likang bersahut-sahutan kode dan motang puar
Sebagai layaknya saudara dan saudari
Jingkrak monyet sambil berkrak-krak melompat ceria dengan aung-aung babi hutan irama hari-hari mengintari Boncukode
Menyapa keindahan yang tak terkira Watu *Rambung* warta alami nan ilahi
Dari rahim ibu hingga rahim bumi
Pada bukit itu: Bukit Monyet diatas Natas Boncukode
Bercengkram mesra motang puar dan kode dengan manusia, mereka berbagi suara dan rejeki memang begitulah kampung sunyi fan terpencil mentari pagi menyinari waja mereka tanpa dimintaÂ
Mereka larut dalam keheningan semesta anugrah sejak dari kandungan ibu dari dulu hingga sekarang
Dalam desingan anging yang mencumbu dedaunan hutan dalam beningan senja
Ditepi wae langkok mereka duduk bersebelahan sambil kaki-kaki mereka bermain dengan riak air
Motang Puar ditepian sana meraung-raung sambil mencobgkel ubi hutan
Kode dan saudara manusia ditepian sini
Mereka tidak sedang meditasi
Mereka sedang saling berbagi
Riak-riak sungai dari kaki gunung
Teduh dibawah kesiur daunan bambu sepertiengalir dalam jari jemari mereka untuk menulis sebait puisi:
 " sekali berbagi, sampai aku mati untuknya aku bertaruk dalam ragaku yang rapuh"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H