Mohon tunggu...
Totenk Mahdasi Tatang
Totenk Mahdasi Tatang Mohon Tunggu... Aktor - pembina Sanggar Lidi Surabaya

Aktor teater, penyair, dramawan,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengkaji Kembali ilmu Negara, Lewat “La Politica” Aristoteles

2 Juni 2016   01:46 Diperbarui: 2 Juni 2016   02:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ilmu Negara adalah ilmu yang tak akan ada habisnya memberikan kajian- kajian baru, karena seiring perkembangan zaman serta pola hidup manusia, Negara pun akan melahirkan kajian-kajian baru. Sebut saja ilmu hukum, ilmu politik, bahkan ekonomi, menjadi ranah kajian, dimana objek maupun subjeknya tak lepas dari keberadaan maupun perkembangan negara.

Berangkat dari kesimpulan diatas, tidaklah lengkap jika dalam kajian ilmu negara, melepaskan dari sejarah munculnya para pemikir sekaligus filsup besar, sejak Yunani Kuno hingga Abad Modern. Untuk itu dalam tulisan kali ini, saya mengajak untuk coba kembali melihat ke awal penemuan besar yang akhirnya mendasari ilmu negara, yakni lewat karya sang murid dari Plato serta guru Aleksander Agung, karya besar bertajuk “La Politica” karya Aristoles.

La Politica mengulas seluk beluk persoalan negara secara mendasar. Berisi banyak pertanyaan yang sederhana hingga memunculkan jawaban-jawaban yang tidak sederhana, bahkan menimbulkan efek perdebatan intelektual yang masih relevan dengan kondisi saat ini. Inilah kelebihan dari Aristoteles yang bisa dibilang memiliki pemikiran yang kritis, mendalam, holistik, dan visioner. Wajar saja karena beginilah salah satu ciri dari para pemikir di masa lampau. Nah, hasil pemikirannya yang kontemplatif itu masih awet untuk dibaca kapanpun dan di manapun.

Pertanyaan apakah negara itu, siapakah yang menjadi warga negara, apakah demokrasi, oligarki, dan Aristokrasi itu. Jawabannya bisa ditemukan dalam delapan bab yang disatukan dalam satu buku berjudul “ La Politica” Oleh penerbit Visimedia Pustaka sengaja disatukan hingga peta pemikiran Aristoteles tentang politik bisa disimak secara utuh. Selain itu dialektika pemikiran Aristoteles tentang beragam hal, seperti negara, politik, strata sosial, etika, dan lainya juga bisa ditemukan dalam buku ini.

Tentang negara amatlah menarik dari kacamata Aristoteles. Dalam bab pertamanya ia membuka dengan satu paragraf sebagai berikut:
 ”Setiap negara adalah kumpulan masyarakat dan setiap masyarakat dibentuk dengan tujuan demi kebaikan, karena manusia bertindak untuk mencapai sesuatu yang mereka anggap baik. 

Namun, jika seluruh masyarakat bertujuan pada kebaikan, negara atau masyarakat politik memiliki kedudukan tertinggi dari yang lain dan meliputi elemen-elemen penunjang lainnya, serta bertujuan pada kebaikan yang tertinggi.” Maka sudah jelas, bahwa tidak hanya sebuah gagasan imajinasi, namun ada empiris yang dipadukan daya kritisnya, sehingga mampu memaparkan ilmu negara dari akarnya, yakni keluarga.

Pada bab lain, Aristoteles pun mencermati tentang unit terkecil dari negara yang disebut sebagai keluarga. Pada bab XII ia menjelaskan tentang manajemen rumah tangga. Seperti bagaimana seorang suami dan ayah mengatur istri dan anak-anaknya sesuai aturan yang berlaku. Maka dari ulasan- ulasan yang membahas akar negara, Aristoles seolah memberikan kita pemahaman bahwa keluarga tidak hanya elemen terkecil setelah individual, namun juga miniatur negara.

Di dalam buku ini terdapat 8 bab buku yang d mana setiap bukunya membahas secara rinci di mana bab 1 membahas tentang elemen-elemen pembentuk negara. Bagaimana setiap negara merupakan kumpulan masyarakat dan setiap masyarakat d bentuk dengan tujuan demi kebaikan dan untuk sesuatu yang mereka anggap baik. Setelah mengerti tentang elemen-elemen pembentuk negara yang asal usulnya terdiri dari apa saja maka kita perlu tahu dan memahami bentuk masyarakat dan konstitusinya. 

Bentuk masyarakat politik yang terbaik bagi mereka adalah yang menyadari akan harapan ideal bagi kehidupan mereka tetapi juga konstitusi-konstitusi yang lain, yang muncul dalam negara-negara dengan pemerintahan yang baik termasuk bentuk-bentuk teoritis lainnya. Dengan demikian ada pertanyaan mengenai apa esensi dan kualitas dari jenis-jenis pemerintahan ? dan apakah negara itu ? sebagian orang mengatakan bahwa negara tidak melaksanakan sebuah tindakan tertentu, sedangkan yang lain tidak, bukan negara tetapi oligarki atau tiran.

Legislator atau negarawan hanya berfokus pada negara sebuah konstitusi atau pemerintahan sebagai sebuah kesepakatan dari seluruh warga negara. Negara merupakan kumpulan dari berbagai elemen seperti lainnya yang terdiri dari berbagai bagian di dalamnya, salah satunya adalah elemen warga masyarakat. Setelah berbicara tentang negara yang berisi warga masyarakat di dalamnya, maka kita akan membahas juga jenis pemerintahan yang baik. 

Di dalam pemerintahan terdapat ilmu pengetahuan yang harus di terapkan, agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Jelas bahwa pemerintah juga tunduk kepada ilmu pengetahuan tertentu, yang harus mempertimbangkan bentuk pemerintahan apa yang terbaik dan jenis apa pemerintahan tersebut seharusnya yang sesuai dengan aspirasi kita, jika tidak ada hambatan dari luar yang jenis pemerintahan apa yang di adaptasi jadi negara tertentu, maka negara yang d maksud hingga sejauh ini memiliki konstitusi terbaik yang tidak mengsyaratkan kondisi yang di perlukan untuk mendapatkan yang terbaik, bukan terbaik karna kondisi tersebut tetapi karena merupakan jenis inferior.

 Setelah kita membahas apa itu negara, bentuk negara, jenis pemerintahan dan konstitusinya. Maka kita perlu melihat juga revolusi-revolusi di dalam pemerintahan dan kita juga perlu memprtimbangkan berbagai jenis pemikiran dan kekuatan-kekuatan tertinggi di negara demokrasi dan bentuk-bentuk pemerintahan lainnya sangat beragam dan akan baik sekali jika kita berikan kepada mereka beberapa model organisasi yang sesuai dan bermanfaat bagi mereka guna menambahkan yang telah ada, oleh karena itu kita harus memastikan yang mana yang memberikan kehidupan yang lebih baik, apakah kehidupan yang sama adalah yang terbaik bagi negara dan individualnya. 

Mari kita asumsikan bahwa kehidupan yang terbaik bagi seorang individu dan negara adalah kehidupan akan nilai moral ketika nilai moral memiliki harta eksternal yang memadahi bagi di lakukannya tindakan yang baik. Karena nilai moral mempengaruhi setiap tindakan, karaktor dan kebiasaan. Sehingga warga masyarakat harus di bentuk agar sesuai dengan bentuk pemerintahan tempat mereka hidup di dalamnya.

Karena masing -masing pemerintah memiliki karakter yang tidak lazim, yang telah terbentuk sejak lama akan terus ada. Karakter demokrasi menciptakan demokrasi dan oligarki menciptakan oligarki yang selalu berkembang menjadi karakter yang lebih baik dan pemerintah yang lebih baik. Selain itu ada hal yang lebih penting lagi dalam semua hal yang tertulis disini, dan yang menjadi tujuan akhir tulisan ini adalah perlu ditanamkan pendidikan karena pendidikan harus menjadi satu dan sama bagi setiap orang, serta harus bersifat public, bukan pribadi seperti sekarang.

 Bahwa pendidikan harus di atur melalui aturan hukum dan harus menjadi urusan negara adalah hal yang tidak dapat di tolak. Jelaslah bahwa pendidikan harus didasarkan pada tiga prinsip yaitu cara, kemungkinan, dan yang akan terjadi. Sehingga kesimpulan yang dapat saya tarik dari buku ini adalah politik dalam sebuah negara yang di dalamnya terdapat bentuk, jenis, karakter, kebiasaan, serta nilai moral yang semua harus di awali dengan pendidikan. Karena dari pendidikan kita bisa mengerti semua hal yang ada di ruang lingkup dunia ini.

Ya, kita tidak bisa menolak,lewat buku ini, meskipun Plato bahkan Socrates terlebih dahulu sudah memberi dasar ilmu negara, namun La Politica benar-benar lebih rinci tentang pondasi imu sebagai kajian-kajian dasar ilmu Negara. Tentu saja perkembangan zaman telah melahirkan banyak perkembangan pula pada ilmu negara, namun tidak melepaskan makna serta tujuan negara, begitupun untuk Negara Republik Kesatuan Indonesia, dewasa ini, dengan keadaan yang terus berkembang tanpa mengerti berkembang menuju kearah mana, maka penting kita kembali mengkaji hingga mensimetriskannya dengan makna serta tujuan yang mulya dari hadirnya negara.

Terimakasih,

Totenk M Tatang Rusmawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun