Ini bukan catatan penutup
Bukan pula sajak penutup
Meski angka tahun masehi ini, segera tutup .
Tulisan ini akan jadi serupa kaca
Memantulkan jejak singgah, pada perbatasan kota
Menggambarkan warna kota, dalam sosok gadis remaja
Mencoretkan tuturan nasib, dengan tinta gadis kelana bernama Senna .
Senna gadis urban usia belasan
Ibunya air bening dari tanah tumenggung Surajaya
Ayahnya langit malam yang setia dia sapa, tanpa pernah berbalik sapa
Parasnya ayu, berkulit kuning lansap, semampai tubuhnya
Desah nafasnya adalah zdikir tanpa reda
Helakan Cerita, Cita, Cinta, dan Fatamorgana .
Hiruk-pikuk Kota dengan segala angkuhnya
yang semakin sulit hadirkan kesempatan untuk peduli sesama,
Telah mendidik Senna menjadi sosok tangguh laksana Singa betina
Melegalkan berbagai cara,
Demi pertahankan hidup dan perbaikan lingkarannya
Lingkaran cinta seekor singa
Adalah dia dan turunan atau leluhurnya
Maka mereka yang diluar lingkaran,
Adalah musuh bahkan mangsa
Senna telah tumbuh menjadi sang singa betina
Namun berotak ular, bermata elang
Pikirannya cerdik, pandangannya jeli
Hatinya sulit ditafsir, jiwanya selalu sepi
Sebentuk cita terus dia kejar
Terhalang apapun, tak ada gentar
Sedikit saja cita terlihat samar
Dipaculah tubuhnya dengan berbagai usaha yang semakin gencar
Hingga arah mana yang dituju, sering kali dia tak sadar
Gelap telah dia angkat sebagai sahabat
Didalam gelap baginya tak ada kelam apalagi suram yang pekat
Gelap adalah keluasan cakrawala, yang menyimpan berbagai kemungkinan harap
Kacamata moral disingkirkan sudah
Mata bathin diredupkan, mata dendam kompas penunjuk arah
Entah mengarah apa siapa, yang pasti dendamnya punya sejarah
Mungkin berasal dari pencarian sosok ayah,
Mungkin pula dari romansa asmara yang bertitik pasrah
Yang pasti lensa dendamnya, menuju banyak pria bermata jalang
Dan ketika berlabuh dari satu pria kepria mata jalang lainnya
Senna adalah sang oportunis yang tak pernah kalah
Pendekar perempuan yang tak izinkan hatinya terlibat bertualang
Maka pria ketiga, kedelapan, keseratus, dan mungkin entah keberapa
Bersiap mendekap peluknya untuk binasa .
Dibalik segala bentuk aksi, buah dari naluri ularnya
Senna sangatlah sadar akan banyak lini yang tak lantas lalai diabaikan
Dari wahana pendidikan, hingga lini religi keyakinan
Selalu ada usaha untuk menyeimbangkan ketimpangan
Pertemanannya dengan banyak orang – orang tak beruntung
Dari gadis kecil kota yang terpaksa mengemis, hingga jompo dikampung
Semakin memberi suntikan semangat tinggi untuk terus bertarung
Percakapan intim dengan teman – temannya diberbagai kesempatan telah sisakan renung
Renung yang lahirkan senjata serupa mental, sebagai modal mengarung .
Senna simata elang
Masih terus melayang
Dia sang singa betina yang tetap siaga memangsa
Hingga dia sendiri tak paham
Seberapa hebat mimpi yang dipunya
Seberapa kuat tubuhnya mampu bertahan
Seberapa banyak ruang yang diinginkan
Seberapa sabar sanggup menantikan .
Pada peraduan subuh
Dia bicarakan banyak cerita, tanpa setitikpun berbau keluh
Dengan kapal bertajuk ibadah keyakinannya, dia tenangkan jiwanya yang gaduh
Setelahnya, dia tertidur dengan wajah dibasuhi airmata dan badan rapuh nan lusuh
Dalam lelapnya,
Singa berotak ular, bermata elang tetaplah perempuan
Dibalik garang naluri hewannya, tetaplah dia sekuntum bunga
Akan mengalami layu, meski bersemi kembali kala disiram
Senna adalah bunga krisan
Memiliki banyak kelopak yang misterius dihitung jumlahnya
Semisterius sosoknya, dengan banyak fakta yang tak ada habisnya untuk dibaca
Cerita cita dan cintanya, tak akan pernah usang.
Maka untuknya yang masih saja diharubiru hidup,
Ini bukan catatan penutup
Bukan pula sajak penutup
Meski angka tahun masehi ini, segera tutup .
Tulisan ini akan jadi serupa kaca
Memantulkan jejak singgah, pada perbatasan kota
Menggambarkan warna kota, dalam sosok gadis remaja
Mencoretkan tuturan nasib, dengan tinta gadis kelana bernama Senna .
Perbatasan Kota ( mojokerto – Lamongan )
Desember 2012
Totenk MT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H