Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak Penjual Teh

4 Desember 2024   06:30 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:37 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si penjual teh(sumber gambar:instagram@republikaonline)

Kemudian si pemuka meminta maaf

Pola yang sama kejadian dahulu

Minta maaf kemudian

Tahu kau Gus bahwa sekeping rupiah

Sangat berharga untuk menyambunh rupiah

Ikhtiar telah dilakukan kau tertawakan juga

Dibalik kata kata yang kau dengungkan

Ada hati yang terluka

Tak bisa ditawarkan dengan sebatang tawa

Kusudahi puisi pagi ini

Sambil berdoa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun