Namun di lubuk hati terdalam Prasa, ada secercah keraguan bahwa ia bukanlah anak kandung sang Jenderal, meski gelontoran kasih sayang dari orang tuanya tak pernah membedakan antara ia dan dua kakaknya.
Prasa tumbuh dalam asuhan Jenderal Progo Subagyo yang selalu membelanya, setelah ayahnya meninggal, Prasa mencari jejak dan identitas dirinya bersama Cakrawira, penulis biografi ayahnya Prasa, satu kenyataan yang harus diterima Prasa, bahwa Jenderal Progo Subagyo adalah orang dibalik operasi militer yang membuat Prasa tercabut dari sukunya, kehilangan orang tua dan sanak saudaranya.
Novel Prasa karya Yon Bayu seakan menyajikan fakta bahwa, pernah di satu masa, di negeri ini. Kaum penguasa dengan dibantu kekuatan militer, sangat mungkin menghancurkan peradaban, tanah adat serta hutan milik masyarakat suku tertentu, bisa musnah untuk kepentingan ekonomi kaum berduit.
Over all novel Prasa, seakan yang baca digedor kenyataan, bahwa jalan kekerasan terhadap sesama manusia karena berbeda pandangan politik, benar benar ada,dari novel Prasa kita belajar bahwa rasa kemanusiaan kerap terabaikan karena nafsu kekuasaan.
Sofiah Secantik Artis Sherly Malinton
Ketika membaca novel Perempuan Penyapu Halaman, digambarkan bahwa Sofiah adalah perempuan cantik yang hilang ingatan, definisi cantiknya Sofiah menurut Kang Pepih Nugraha di akun fbnya, mengacu kecantikan artis jaman baheula Sherly Malinton, novel Perempuan Penyapu Halaman merupakan novel tragis tentang sosok Sofiah yang di tipu lelaki sehingga ketika pulang kampung ia hilang ingatan.
Pemuda desa bernama Hamdan, berupa merawat Sofiah, karena orang tuanya enggan memelihara anaknya karena kurang waras, Hamdani menikahi Sofiah meski perempuan itu gila, hidup berdua di tepi hutan. Pada saat yang sama seorang mahasiswi psikologi bernama Dianti hadir dalam kehidupan Hamdan dan Sofiah.
Akhirnya berkat jasa Dianti, Sofiah mendapatkan perawatan medis, perlahan ingatannya pun pulih, Hamdan yang merawat Sofiah tercampakan, karena Sofiah memilih dokter yang merawatnya untuk jadi suaminya.
Orang tua Sofiah menolak mentah mentah ajuan lamaran dokter yang menyembuhkan Sofiah, bapaknya Sofiah bersikeras bahwa jodoh Sofiah adalah Hamdan, bukan sang dokter. Di sisi lain, mahasiswi psikologi bernama Dianti kelimpungan karena Hamdan menghilang dari klinik yang merawat Sofiah.
Novel Perempuan Penyapu Jalan di fase terakhir cerita, menggambarkan Dianti lulus dengan nilai terbaik, dihadiri Menteri Pendidikan. Meski menjadi lulusan terbaik di fakultasnya, namun Dianti tetap berharap bisa bertemu dengan Hamdan.