Luar biasa perjuangan SD Rajawetan menghadapi pertandingan semi final melawan SD Pancalang, meski di gempur habis habisan, namun Saputra,Bagas dan Gopar serta Supri mampu membendung serangan dari SD Pancalang, belum lagi penampilan Radit yang cemerlang di bawah mistar gawang.Â
Berkali kali Radit menyelamatkan gawangnya dari kebobolan, pertandingan sepertinya akan berlangsung melalui perpanjangan waktu, namun kali ini Tolib menjadi pahlawan, satu menit sebelum pertandingan usai, striker SD Rajawetan mencetak gol!
SD Rajawetan unggul tipis dan berhak menuju final, lawan Radit adalah SD Mekarjaya! Bertanding kembali di final dan berhadapan dengan Hartono saudara sepupu Radit, dalam semi final lainnya,Hartono melakukan hattrick, mencetak tiga gol sekaligus dan menyisihkan SD Silebu.
Pertandingan SD Rajawetan melawan SD Mekarjaya, rata rata para penggemar bola mengunggulkan SD Mekarjaya, mengingat mereka pernah mengalahkan SD Rajawetan dengan skor telak, selain itu SD Mekarjaya merupakan juara bertahan dan juga tuan rumah. Meski tak di unggulkan di final,SD Rajawetan ingin memberikan perlawanan terbaik saat laga final.
Bersiap rombongan SD Rajawetan menuju lapangan Andamo'en, ada yang menggunakan motor untuk berangkat, suporter naik mobil bak terbuka, Bagas, Tolib, Radit, Neng Dewi,Titin,Gopar ikut mobil ayah Radit, dan ada penumpang istimewa yakni Nini yang juga pengen nonton bola!Â
Arak arakan SD Rajawetan menuju Andamo'en, warga Desa Rajawetan mendukung kesebelasan SD dengan meriah, meski tak di unggulkan, namun bagi warga desa, masuk final adalah prestasi membanggakan.Lapangan telah dipenuhi oleh para suporter tuan rumah, mereka gegap gempita memberi dukungan, meski kalah jumlah suporter, namun pendukung  SD Rajawetan tetap setia menyemangati.
Hartono berlari ke arah bangku penonton ketika melihat Nini berada di pinggir lapangan, tak menyangka Nini menyempatkan hadir untuk pertandingan dirinya melawan Radit saudara sepupu.
"Nini datang kapan? Tanya Hartono.
"Barusan bersama teman teman sekolah Radit," jawab Nini
"Doakan Hartono ya Ni,semoga juara,"ujar Hartono seraya sungkem ke Nini.
"Radit juga ya Ni,semoga bisa ngalahin timnya Hartono," ujar Radit tak mau kalah.
"Nini bingung nanti siapa juaranya, tapi salah satu dari incu Nini pasti juara satu,"jawab Nini.
Tak berapa lama kick off babak pertama di mulai, kesebelasan SD Mekarjaya berinisiatif melakukan serangan ke arah pertahanan, namun bek bek SD Rajawetan tak ingin kecolongan di babak awal, Bagas, Saputra,Supri dan Gopar bermain bagus mengawal pertahanan. Begitu juga dengan Radit yang mampu menghalau tendangan dari pemain SD Mekarjaya.
Babak pertama pertandingan berlangsung seru, namun baik pemain dari SD Rajawetan maupun SD Mekarjaya tak mampu menciptakan gol, hasil imbang kosong kosong di babak pertama. Peluit wasit ditiup sebagai penanda babak kedua di mulai, bila saat penyisihan gawang Radit gampang di bobol, namun kali ini Hartono dan juga pemain SD Mekarjaya kesulitan untuk menciptakan gol.
Radit mampu menepis,memblok dan juga menangkap bola agar gawangnya tak kemasukan, lagi pula bek bek SD Rajawetan sangat disiplin menjaga areal pertahanan sehingga Hartono yang berposisi striker kesulitan ketika mendekati areal gawang SD Rajawetan.
Hingga akhir babak kedua, skor sama kuat nol nol bertahan, sehingga diadakan babak perpanjangan waktu, tetapi tak ada gol di perpanjangan waktu, untuk itu pertandingan akan diselesaikan dengan drama adu tendangan pinalti.
Bagas,Supri,Saputra,Gopar dan Tolib ditugaskan sebagai penendang, mereka akan bergantian melakukan tugasnya. Bagas penendang pertama berhasil menyarangkan bola, namun pemain SD Mekarjaya juga mampu memasukan bola,skor 1-1, berturut turut Supri, Saputra dan Gopar menjadi penendang, mereka berhasil menjadi penendang yang memasukan gol, skor saat ini sama 4-4.
Tolib menjadi penendang terakhir, ia pun maju ke titik putih dan menendang bola dengan sepakan kaki kanan yang keras menuju tiang atas dan gol! Sementara SD Rajawetan unggul 5-4, penendang kelima SD Mekarjaya adalah Hartono, bila ia berhasil maka kedudukan sama kuat 5-5, namun bila Radit mampu menahan tendangan Hartono, dipastikan SD Rajawetan menjadi juara baru kompetisi sepak bola tingkat SD sekecamatan Pancalang.
Dengan percaya diri Hartono menuju titik putih, ia membungkukan badan dan memutar tipis bola, kemudian berdiri menghadapi Radit, sedangan di tengah gawang,kiper SD Rajawetan berdiri tenang.Kedua sepupu saling bertatapan, Hartono tersenyum ke arah Radit dan dibalas dengan acungan jempol, ancang ancang Hartono mengarah kiri gawang, Radit salah menerka arah datangnya bola, sepertinya akan terjadi gol, penonton SD Mekarjaya yakin akan terjadi gol, suporter SD Rajawetan terdiam pasrah.
Namun Radit menggerakan kakinya untuk menjangkau bola, gerakan reflek kiper untuk menyelamatkan gawang dari kebobolan, dari waktu sepersekian detik, kaki Radit berhasil menghadang laju bola dan tak ada gol yang terjadi, bola mental dan menjauh,Hartono melongo tak percaya, tendangannya gagal dan otomatis SD Rajawetan  unggul 5-4.
"Radit kita juara,"teriak Bagas sambil berlari menuju Radit yang duduk di depan gawang.
Tolib,Saputra, Supri berlari dibelakang Bagas,mereka memeluk Radit erat, tak menyangka bahwa Radit bisa menahan laju bola dengan kaki dan menggagalkan tendangan Hartono yang nyaris masuk.
"Edun euy gerak reflek kamu ternyata menggagalkan tendangan Hartono," puji Tolib.
"Kita juara nih?" Tanya Radit.
"Iya beneran kita juara tahun ini," balas Bagas seraya memeluk Radit.
Setelah perjuangan keras melewati adu pinalti, akhirnya kesebelasan SD Rajawetan meraih juara, hebatnya lagi mereka mengkandaskan favorit juara, tuan rumah dan juara bertahan, apalagi SD Rajawetan di babak penyisihan kalah telak 5-0.
Namun akhirnya malah di final yang menentukan bisa mengalahkan SD Mekarjaya. Mata Radit mengedarkan pandangan ke arah seluruh lapangan, ia mencari Hartono, sepupunya yang juga rival kuat untuk menjadi juara, terlihat Hartono dipeluk Nini, segera berlari menuju arah Nini, meski beberapa kali Hartono mengejeknya, namun kali ini Radit tak ingin membalas ejekan.
"Sudah sudah jangan disesali, meski kalah Hartono tetap Incu Nini yang hebat, lihat ada Radit datang, ayo kasih selamat padanya,"ungkap Nini sambil mengusap pundak Hartono.
"Maaf ya kemarin kemarin aku selalu mengejekmu, hari ini kamu meraih juara. Selamat ya," ujar Hartono sambil mengulurkan tangan.
"Nggak apa apa kok aku juga sudah memaafkan,'"sambut Radit seraya menjabat saudara sepupunya itu.
"Incu Nini nu hebring,Insha Allah walau mungkin Nini tak melihat kalian lagi, semoga nanti Hartono dan Radit satu tim dengan kaos berlambang garuda dan bendera merah putih,"ungkap Nini seraya memeluk kedua cucunya.
"Yuk kita ke lapangan untuk pengalungan medali,"ajak Radit.
Keduanya pamit ke Nini, mereka berlari bersama, Hartono meraih top skor karena mencetak sembilan gol selama turnamen, sedangkan Radit meraih gar kiper terbaik. Hartono meraih medali perak. Kemudian Radit menuju ke atas podium untuk menerima medali emas dan piala, dengan ceria ia berlari ke arah pemain Rajawetan untuk merayakan kemenangan.
Pendukung kesebelasan SD Rajawetan turut berbahagia, mereka memberi sorakan bagi Radit dan kawan kawan, akhirnya SD Rajawetan berhak menjadi juara pertama dan mewakili turnamen antar SD untuk tingkat kabupaten Kuningan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H