Tolib,Saputra, Supri berlari dibelakang Bagas,mereka memeluk Radit erat, tak menyangka bahwa Radit bisa menahan laju bola dengan kaki dan menggagalkan tendangan Hartono yang nyaris masuk.
"Edun euy gerak reflek kamu ternyata menggagalkan tendangan Hartono," puji Tolib.
"Kita juara nih?" Tanya Radit.
"Iya beneran kita juara tahun ini," balas Bagas seraya memeluk Radit.
Setelah perjuangan keras melewati adu pinalti, akhirnya kesebelasan SD Rajawetan meraih juara, hebatnya lagi mereka mengkandaskan favorit juara, tuan rumah dan juara bertahan, apalagi SD Rajawetan di babak penyisihan kalah telak 5-0.
Namun akhirnya malah di final yang menentukan bisa mengalahkan SD Mekarjaya. Mata Radit mengedarkan pandangan ke arah seluruh lapangan, ia mencari Hartono, sepupunya yang juga rival kuat untuk menjadi juara, terlihat Hartono dipeluk Nini, segera berlari menuju arah Nini, meski beberapa kali Hartono mengejeknya, namun kali ini Radit tak ingin membalas ejekan.
"Sudah sudah jangan disesali, meski kalah Hartono tetap Incu Nini yang hebat, lihat ada Radit datang, ayo kasih selamat padanya,"ungkap Nini sambil mengusap pundak Hartono.
"Maaf ya kemarin kemarin aku selalu mengejekmu, hari ini kamu meraih juara. Selamat ya," ujar Hartono sambil mengulurkan tangan.
"Nggak apa apa kok aku juga sudah memaafkan,'"sambut Radit seraya menjabat saudara sepupunya itu.
"Incu Nini nu hebring,Insha Allah walau mungkin Nini tak melihat kalian lagi, semoga nanti Hartono dan Radit satu tim dengan kaos berlambang garuda dan bendera merah putih,"ungkap Nini seraya memeluk kedua cucunya.
"Yuk kita ke lapangan untuk pengalungan medali,"ajak Radit.