Menyirami telinga agar tak mampat oleh aliran suara
Lolong kesakitan dan juga kelaparan
Yang menghimpit kaum marjinal seutuh waktuÂ
Adakah lolong si papa hanya memantul sesaat
Setalah itu menguap dalam kubangan kebosanan
Sakitnya semakin memerih dalam ratapan tak bertepi
Terkapar dalam ketidakberdayaan
Sehingga leher pun selaksa sakit yang menyiksa
Gumaman kecil tak lagi sudi terdengar
Seribu lolongan ambyar tak berbekas
Entah sampai kapan suara itu terdengar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!