Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Ada Hati yang Tersakiti Ketika Lebaran, Yuk Bijak Pilih Obrolan

29 April 2022   21:51 Diperbarui: 29 April 2022   21:55 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbicara baik di bulan Syawal, kunci asyik ketika ngobrol saat lebaran(dokpri)

Lebaran bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah moment istimewa, meski harus mengalami situasi berdesakan, macet atau pun "penderitaan" di jalanan, namun selalu rindu kampung halaman ketika lebaran tiba. Bertemu keluarga setelah merantau sekian lama seakan tak bisa tergantikan dengan sejumlah uang.

Namun lebaran juga acapkali menjadi simalakam atau dilema bagi orang yang akan mudik. Baik di dunia nyata maupun medsos, entah mengapa sepertinya di negeri yang kita cintai, julid, gosip dan ghibah seakan menjadi keseharian. Setelah menahan diri untuk menahan segala upaya agar tidak berbuat maksiat dan merugikan orang lain di bulan puasa.

Alih alih semakin fitri dan seakan terlahir kembali, lebaran ternodai dengan topik obrolan yang justru membuat seseorang merasa insecure. Rendah diri, perasaan cemas, tidak cukup baik, merasa tidak aman. Obrolan obrolan dianggap biasa biasa saja, pertanyaan yang itu itu saja malah bisa jadi lawan bicara merasa tak nyaman.

Yuk cerdas memilih dan memilah obrolan agar suasana lebaran terasa nyaman, jangan sekali kali menimbulkan polemik dan bahkan menjadi komplik. Saatnya menjaga hati, sayang sekali jika suasana lebaran malah menjadi dingin gegara salah obrolan, ada beberapa tips cantik dan bisa kita praktekan saat lebaran agar suasana Iedul Fitri penuh kesan.

Ngobrol memang seru, apalagi ketika bersua dengan kawan lama, berjumpa dengan mantan pacar eh, atau ketemu dengan orang orang yang dituakan di kampung. Pepatah lama menyebut "Mulutmu Harimaumu", jangan ada yang tersakiti di hari fitri, seseorang ketika berbicara menyenangkan tentu lebih baik dibanding mereka yang kerap julid, yuk bisa yuk pilih obrolan berkualitas.

Hindari Nyombong Masalah Finansial

Punya mobil mewah, duit segepok tentu dimaui setiap orang, apalagi lebaran menjadi moment tepat untuk pembuktian sukses tidaknya ketika merantau. Nah untuk urusan obrolan finansial, sebisa mungkin menghindari kesan jumawa dengan harta yang kita punya, apalagi saat ini ketika mudik banyak juga para perantau kehilangan pekerjaan.

Menjaga adab merupakan hal yang terpuji, pencapaian karier yang menjulang disertai kemampuan finansial nan mumpuni memang impian semua orang, tetapi ketika obrolan mulai mengarah ketersinggungan seseorang, lebih baik untuk menahan diri. Orang lain akan menaruh respek bila obrolan tak melulu tentang pencapaian yang diraih, pilih topik obrolan tentang perjuangan di rantau mungkin lebih seru.

Atau pilih pembicaraan yang ringan tanpa harus menonjolkan pencapaian finansial, misalnya tentang gampangnya memiliki saham di era digital. Ada banyak hal sebenarnya yang menjadi bahan obrolan seru ketika lebaran, tanpa harus melukai lawan bicara, apalagi suasana lebaran masih kental terasa, jangan bikin bad mood orang deh.

 Ngobrolin Politik Jangan Jadi Debat Kusir

Ngobrol politik memang seru ketika lebaran namun jangan sampai saling bully(dokpri)
Ngobrol politik memang seru ketika lebaran namun jangan sampai saling bully(dokpri)
Pertarungan elite politik acapkali menjadi obrolan seru ketika lebaran, tahu dong saat ini memang situasi seakan terpolarisasi antara dua kubu berbeda. Jangan sampai ketemuan saat lebaran malah memantik api rivalitas politik, untuk hal ini memang rada rada sensi gimana gitu deh. Kita tahu bersama bahwa cukup lama dunia politik di negeri ini terbelah.

Tidak ada yang melarang untuk memilih seseorang dan juga partisipasi politik yang menyertainya, namun bila memungkinkan ketika ngobrol pilihan politik jangan jadi debat kusir. Dunia politik memang asyik dikulik tanpa perlu saling bantah bantahan, topik obrolan  sebisa mungkin membuat nyaman tanpa saling hujat karena berbeda pilihan.

Atau bila ada yang nyinyirin perpolitikan ketika ngobrol saat lebaran, dan kita juga sudah sumpek mendengarnya, bisa lho alihkan topik obrolan. Misal kita berbincang tempat wisata kekinian yang saat ini viral, semoga saja dengan begitu obrolan pun jadi teralihkan serta suasana pun menjadi cair.

Stop Bertanya Tentang Hal Ini

Setiap orang memiliki waktu dalam pencapaian hidupnya, lebaran identik dengan banyaknya pertemuan di lingkup kekeluargaan. Bertemu dengan Paman, Bibi, Om atau Tante serta kerabat lainnya menjadi hal yang tak bisa terhindari, ada saja orang orang yang kepo terhadap hubungan pribadi orang lain.

Pertanyaan semisal "kapan kawin", "kok belum punya momongan", "kok gendut sih", biasanya akan sering berseliweran ketika lebaran tiba. Mungkin bagi si penanya adalah perihal yang enteng untuk dilontarkan dalam obrolan, tapi apakah terpikirkan bahwa bisa jadi pertanyaan ini yang membuat orang jadi uring uringan.

Hindari obrolan yang mengakibatkan orang merasa sakit hati, kita tak pernah tahu kehidupan mereka. Bisa jadi mereka yang belum dianugerahi si buah hati telah lama berjuang agar mereka mempunyai keturunan, atau ketika menyebut "gendut", sangat mungkin ada upaya dari mereka untuk menurunkan berat badannya.

Intinya nih moment lebaran itu bagian indah untuk saling memaafkan, alih alih suka cita dapat berjumpa lagi, malah bermulut 'silet' sehingga obrolan jadi nggak asyik. Tidak ingin dong disebut si raja tega karena ngobrolnya justru membuat lawan bicara tak nyaman dengan kehadiran kita.

Mulai saat ini sebisa mungkin untuk menghindari pertanyaan yang bisa saja seseorang merasa nggak banget untuk menjawabnya, untuk lebaran mah ngobrolnya santuy aja dan tidak ngepoin kehidupan orang lain. Dari obrolan bisa disimpulkan seberapa berkualitas pribadi seseorang,  tetap cerdas saat ketika membuka obrolan.

Yuk Mulai di Bulan Syawal Obrolannya Makin Berkelas

Berbicara baik di bulan Syawal, kunci asyik ketika ngobrol saat lebaran(dokpri)
Berbicara baik di bulan Syawal, kunci asyik ketika ngobrol saat lebaran(dokpri)

Ketika mendengar orang lain bertutur yang kita cerna adalah kata kata yang diucapkannya, ngobrol pun makin asyik bila satu frekuensi. Obrolan makin hidup tanpa perlu merendahkan siapa pun, inilah saat yang tepat memilih obrolan bersama keluarga atau pun kerabat ketika pulang kampung. Tapi jangan lupa waktu karena ngobrol lho.

Memulai kebaikan di bulan Syawal, setelah melewati sebulan penuh berpuasa, termasuk menjaga lisan di bulan suci, sudah klop bila di bulan Syawal hari pertama bersiap dengan silahturahmi dan juga memilah obrolan berkelas. Apalagi libur lebaran waktunya terbatas, interaksi adalah kunci dan obrolan dengan topik yang tepat akan jadi hal yang menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun