Tahun 2018,Charities Aid Foundation merilis Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia, Indonesia dikenal sebagai negara paling royal untuk berdonasi, di sisi lain kita senang dengan apa yang di lakukan CAF untuk memperingkat negara negara di dunia dan Indonesia menempati peringkat terbaik.
Di sisi lain pengemis pun makin membeludak, apalagi di saat bulan suci ramadhan seperti saat ini, jajaran wajah wajah baru pengemis memadati masjid masjid raya dan memasang wajah memelas, memanfaatkan kesakralan bulan suci dan menjala rupiah demi menangguk keuntungan pribadi, sebuah wajah yang membuat miris karena sebenarnya agama Islam menganjurkan agar setiap insan selayaknya bekerja  dan jangan sampai menghinakan diri untuk meminta minta.
Semoga saja tumbuh kesadaran di masyarakat untuk tidak meminta minta, apalagi secara fisik tidaklah bisa dikatakan orang itu tak berdaya.
Berderma kepada Lembaga Terpercaya Sebuah Keniscayaan
Saat ini telah banyak lembaga lembaga yang mengurusi tentang Zakat Infaq Shadaqah, donasi yang kita berikan dapat diakes kemana dana terkumpul dan kemana disalurkan, transparansi menjadi bagian penting dalam pengelolaan dana umat.
Dengan menyalurkan zakat kepada lembaga yang kredibel akan memberi rasa nyaman karena harta yang kita salurkan dapat tepat sasaran. Pemberdayaan umat lebih terarah. Ketika penulis menyambangi pasar ramadhan yang di gelar menjelang buka puasa, sebuah gerobak jualan dengan tulisan sebuah lembaga zakat nasional.
Ini menjadi hal yang menarik, lembaga zakat mengoptimalkan ekonomi umat dan mengajak menjadi enterpreneurship, kewiraausahaan, bila kita berikhtiar tentu selalu ada jalan. Ada pengentasan agar umat terlepas dari kemisikinan, bukankah miskin itu lebih dekat dengan kekufuran.
Boleh berderma, bersedekah ataupun memberikan pertolongan kepada kaum papa, namun jika tepat sasaran maka hati pun menjadi tenang, semoga kita bisa memilah dan memilih kepada siapa kita berikan harta yang kita punya.Semoga apa yang kita sedekahkan menjadi amal kebajikan bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H