Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Astaga, Petugas PPS Berada di TPS hingga Dini Hari

18 April 2019   10:49 Diperbarui: 18 April 2019   11:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana TPS 109 di malam hari tetap bersiaga menghitung suara (dok:Yayan Sugiarto)

Dini hari terjaga dari tidur, notifikasi Whatsapp sudah terlihat bejibun, beberapa grup masih membicarakan hasil pemilu. Di Quick Count paslon 01 masih memimpin perolehan suara. Namun ternyata paslon 02 menyatakan memenangkan pilpres.

By the way siapa yang nanti memenangkan pilpres akan terjawab melalui rekap manual Komisi Pemilihan Umum tanggal 20 Mei mendatang, mohon bersabar ya.

Mau cerita tentang rumit dan lamanya proses penghitungan suara pemilu 2019. Dan memang proses pilpres dan juga pemilihan anggota legislatif dan DPD RI memakan waktu dengan durasi yang lama.

TPS dibuka jam 07 pagi waktu setempat, namun ternyata fakta di lapangan, banyak TPS yang benar benar menuntaskan tugasnya hingga jam 3 dini hari ke esokan harinya. 

Salut untuk daya tahan para petugas PPS di tempat pemungutan suara dan juga para saksi saksi

Tetangga penulis yang tahun ini kebagian sebagai ketua PPS di TPS 109 Perumahan Sukaraya mengatakan bahwa ia masih berjaga di kantor kepala desa untuk melaporkan rekap suara.

Dan itu terjadi di kisaran waktu jam 4 shubuh lho, tak terbayang bagaimana puyengnya beliau karena harus berjaga seharian di TPS nyaris 24 jam.

Ada kabar juga dari Bogor, salah seorang ketua PPS meninggal karena kelelahan, waktu yang panjang dan ada beban berat agar pemilu berjalan lancar membuat setiap anggota PPS memiliki pilihan untuk tetap berada di TPS demi lancarnya pemilu tahun ini.

Suasana TPS 109 di malam hari tetap bersiaga menghitung suara (dok:Yayan Sugiarto)
Suasana TPS 109 di malam hari tetap bersiaga menghitung suara (dok:Yayan Sugiarto)
Mungkin untuk ke depannya di bikin pemilihan lebih simpel dengan durasi waktu di TPS maupun hasil pemilu lebih ringkas. Dengan honor 550 ribu untuk ketua PPS dan 500 ribu untuk anggota PPS, rasanya honor itu terlalu sedikit dan malah dipotong pajak pula.

Perlu di pikirkan kembali untuk para pemangku kebijakan agar pelaksanaan pemilu jauh lebih mudah dan tidak serumit saat ini.Perlu kajian semisal dalam tahap pemilihan menggunakan teknologi yang lebih canggih dan hasilnya pun cepat untuk diketahui siapa pemenang pemilu.

Ada banyak petugas PPS  seperti Pak Yayan Sugiarto yang rela begadang semalam suntuk untuk suksesnya pemilu, tak terbayangkan bagaimana para petugas PPS di pedalaman yang jauh aksesnya dan berada di hutan ataupun kawasan terpencil.

Mereka pula ujung tombak suksesnya pemilu tahun ini, semoga kita mampu melewati proses rumit dan melelahkan pemilu tahun ini dengan mendapatkan pemimpin yang berintegrasi dan juga anggota dewan yang terhormat dan tak korupsi tentunya untuk balik modal biaya kampanye.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun