Dini hari terjaga dari tidur, notifikasi Whatsapp sudah terlihat bejibun, beberapa grup masih membicarakan hasil pemilu. Di Quick Count paslon 01 masih memimpin perolehan suara. Namun ternyata paslon 02 menyatakan memenangkan pilpres.
By the way siapa yang nanti memenangkan pilpres akan terjawab melalui rekap manual Komisi Pemilihan Umum tanggal 20 Mei mendatang, mohon bersabar ya.
Mau cerita tentang rumit dan lamanya proses penghitungan suara pemilu 2019. Dan memang proses pilpres dan juga pemilihan anggota legislatif dan DPD RI memakan waktu dengan durasi yang lama.
TPS dibuka jam 07 pagi waktu setempat, namun ternyata fakta di lapangan, banyak TPS yang benar benar menuntaskan tugasnya hingga jam 3 dini hari ke esokan harinya.Â
Salut untuk daya tahan para petugas PPS di tempat pemungutan suara dan juga para saksi saksi
Tetangga penulis yang tahun ini kebagian sebagai ketua PPS di TPS 109 Perumahan Sukaraya mengatakan bahwa ia masih berjaga di kantor kepala desa untuk melaporkan rekap suara.
Dan itu terjadi di kisaran waktu jam 4 shubuh lho, tak terbayang bagaimana puyengnya beliau karena harus berjaga seharian di TPS nyaris 24 jam.
Ada kabar juga dari Bogor, salah seorang ketua PPS meninggal karena kelelahan, waktu yang panjang dan ada beban berat agar pemilu berjalan lancar membuat setiap anggota PPS memiliki pilihan untuk tetap berada di TPS demi lancarnya pemilu tahun ini.
Perlu di pikirkan kembali untuk para pemangku kebijakan agar pelaksanaan pemilu jauh lebih mudah dan tidak serumit saat ini.Perlu kajian semisal dalam tahap pemilihan menggunakan teknologi yang lebih canggih dan hasilnya pun cepat untuk diketahui siapa pemenang pemilu.
Ada banyak petugas PPS Â seperti Pak Yayan Sugiarto yang rela begadang semalam suntuk untuk suksesnya pemilu, tak terbayangkan bagaimana para petugas PPS di pedalaman yang jauh aksesnya dan berada di hutan ataupun kawasan terpencil.
Mereka pula ujung tombak suksesnya pemilu tahun ini, semoga kita mampu melewati proses rumit dan melelahkan pemilu tahun ini dengan mendapatkan pemimpin yang berintegrasi dan juga anggota dewan yang terhormat dan tak korupsi tentunya untuk balik modal biaya kampanye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H