Satu pekan sudah lewat dari keriaan Kompasianival 2018, Mbah Ukik mendapatkan 2 penghargaan, sedangkan Mas Giri didapuk sebagai Kompasianer of The Year.
Panggung telah dibongkar dan masing masing kompasianer telaj kembali ke rumah masing masing dengan segala cerita yang didapat saat Kompasianival di helat.
Yup begitu dengan saia, janji ngerusuh bersama Agan Andre wkwkwk. Meski nggak ngikutin Kompasianival dari pagi seperti Mbak Tamita Wibisono yang cerita bahwa bubur ayamnya enak.Â
Namun datang di sore hari ternyata masih bisa berinteraksi juga, alhamdulillah. Registrasi jam setengah empat dan aha diantara bangku bangku yang disediakan ketemu juga rekan senior  kompasianer seperti Papanda Thamrin Dahlan, Ibu Muthiah, Pak Iskandar Dzulkarnaen dan Ayah Dian Kelana, langsung deh poto poto.
Ada juga Mas Reno yang berbaik hati membawa asinan Bogor.
 Nah ini yang seru saat mbak Dewi Puspa dan Mbak Khairul Nisa menginformasikan bahwa di Kompasianer Zone lebih banyak teman teman disana.
Suka banget ama singkong rebus yang empuk, ubi, kacang rebus, kopi, teh dan jahe hanget. Ada juga risol isi mayonais plus sosis,kacang Bandung dan jajanan yang melimpah dan itu semua bisa diambil secara cuma cuma.
Makin sore makin banyak kompasianer yang hadir. Ada Kang Pepih Nugraha dan Bang Isjet. Di Kompasianer Zone pula saia bisa curhat ke Menaker soal PP 78/2015 yang menjadi polemik di kalangan buruh.
Untuk tahun ini ide Kompasianer Zone menjadi ide brilian dari admin Kompasiana,konsep ngumpul dan ngobrol sembari kongkow seakan mengakrabkan para kompasianer, boleh jadi inilah jantung keseruan Kompasianival.
Jangan lupa untuk tim admin, tahun depan konsep ini jangan dihilangkan biar kita bisa kongkow dengan kompasianer dari berbagai kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H