Dahulunya Istana Bogor mencakup Kebun Raya Bogor, namun pada tahun 1817 dengan kepentingan penelitian ilmu botani akhirnya Kebun Raya Bogor pun bukan lagi bagian dari Istana Bogor.
Soal bangunan bersejarah, Bogor memang juara banget deh, belum lagi trotoar kota Bogor yang dibikin lebar dan dilengkapi bangku-bangku beton untuk istirahat para pejalan kaki, di sini pula kita bisa membidikan kamera untuk mendapatkan gambar-gambar yang instagrammable.
Dari Gereja Ayam Hingga Vihara Dhanagun, Spot Cantik Tak Ada Habisnya
Bila kompasianer ngeh dengan gereja ayam di film Ada Apa Dengan Cinta 2 di daerah Magelang, di Bogor pun ada kok gereja ayam, di gereja ini terdapat patung ayam yang terbuat dari besi, masyarakat sekitar gereja menjuluki tempat ini sebagai Hanekerk atau Gereja Ayam. Seperti bangunan lazimnya di era kolonial yang berciri bangunan menjulang dan kokoh di sertai pintu dan jendela yang serba lebar.
Gereja Zebaoth didirikan pada tahun 1920 dan fungsi awalnya adalah rumah untuk kediaman gubernur jenderal Belanda yang kala itu menjajah nusantara, pada tahun 1948 bangunan dialihkan kepada GPIB Bogor, pada tahun 1985 penamaan gereja berubah menjadi GPIB Zebaoth.Â
Widih memang kota Bogor juara banget deh untuk soal bangunan kunonya, keren deh. Setelah itu rombongan menuju BTM, sebuah mal yang berada di Kota Bogor dan sekaligus tempat ketemuan dengan Mbak Ignas dan Mbak Anna yang lebih dulu tiba.
Dari jarak sepelemparan batu, pemandu wisata mengajak rombongan KOTEKA Kompasiana menuju Museum Tanah, sayang sekali ternyata museum di hari libur tutup, menurut pemadu wisata bahwa museum ini didirikan tahun 1905, didalam museum tersimpan berbagai jenis tanah yang ada di Indonesia, hmm kayaknya seru ya tapi apa boleh buat berhubung Laboratarium Voor Agrogeologie En Grond Onderzoek nggak beroperasi, rombongan pun hanya bisa puas berwefie ria dengan latar belakang museum.
Destinasi terakhir yang dikunjungi adalah Vihara Dhanagun yang terletak di jalan Suryakencana Nomor 1, Babakan Pasar Bogor Tengah. Jalan Suryakencana termasuk jalan yang cukup tua karena di bangun saat gubernur jenderal Daendels membangun poros jalan Anyer Panarukan.Â
Nah Vihara Dhanagun inilah terletak di jalan yang legendaris itu, melewati jalanan di Suryakencana kita mesti hati-hati karena padatnya lalu lintas.