Ada banyak peluang untuk mendulang uang di tempat wisata, mulai menjajakan souvenir, berdagang kuliner khas atau pun ragam usaha yang bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu hal yang menarik di tempat wisata Baturraden adalah menyaksikan polah bocah bocah di sungai yang membelah tempat wisata Baturraden, berbekal keberanian dan juga harapan agar pengunjung sudi melemparkan rupiah bagi mereka.
"Sekali loncatan, sepuluh ribu rupiah."
Begitulah teriakan mereka kepada pengunjung, bocah bocah bertelanjang dada bersemangat bila pengunjung meminta mereka untuk melompat dari ketinggian, maka dengan aksi yang di bikin sekeren mungkin mereka pun melompat dengan gaya salto, ada sekitar 10 meteran dari ketinggian mereka melakukan loncatan. Biasanya si pengunjung akan memberikan aba aba untuk para bocah yang melakukan loncatan, mereka bersiap dengan kameranya, sedangkan yang di minta loncat pun akan memberikan kode dengan jarinya dan hufffsss....
Bocah bocah itu melayang dan berjumpalitan di udara, pada detik detik itulah pengunjung akan mengabadikan aksi berani itu, dan setelah menyelesaikan atraksi yang memakan waktu beberapa detik itu, mereka segera berenang ketepian untuk menerima imbalan, senyum puas tercetak di bibir para bocah saat uang kertas itu dalam genggaman dan mereka naik kembali ke atas untuk melanjutkan kemahiran meloncat dari ketinggian.
Rupiah demi rupiah mereka kumpulkan, tak heran di spot ini teriakan akan jelas terdengar dari para bocah yang berharap pengunjung mau melihat gaya mereka dan juga keberanian mereka memperagakan gaya loncatan ala atlet loncat indah. Butuh keberanian untuk menjemput hadirnya uang, dan bocah bocah di Baturraden memilih itu untuk mendapatkannya.
Menjaga Ekosistem Agar Baturraden Tetap Menawan dan Lestari
Kenangan mengunjugi tempat wisata Baturraden sepertinya menjadi memori yang susah di lupakan, nikmatnya menyantap pecel dengan tempe mendoan sambil lesehan seraya memandangi hamparan hijau pepohonan, menikmati Theater Alam, menyaksikan bocah bocah bersalto di udara, menikmati segarnya sungai yang ber air bening dan terasa dingin meski waktu beranjak siang, segudang keindahan Baturraden sepertinya mengajak kembali untuk di kunjungi, pokoknya seru abis deh!
Beberapa bulan setelah mengunjungi Baturraden nan elok, tersiar kabar lokawisata ini kena musibah, banjir bandang yang terjadi. Rasanya sedih aja mendengar berita tersebut, menurut berita berita di media online. Ada indikasi banjir bandang tersebut di sebabkan di bukanya lahan hutan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Semoga saja ke depannya tempat wisata Baturraden tak akan mengalami dampak yang lebih berat lagi dari musibah banjir bandang tahun lalu.
Inikah sebuah jawaban dari grafiti dan juga spanduk yang pernah penulis lihat dan terpasang di antara jalan Purwokerto-Baturraden. Keresahan penduduk lokal yang semestinya di dengar juga oleh pihak pemangku kewenangan. Jangan sampai wisata andalan Banyumas harus mengalami nasib tragis dengan mengalami banjir bandang yang lebih besar lagi karena kerusakan ekosistem.
Yuk jaga tempat wisata yang di miliki dan merawatnya, potensi wisata itu mampu memberikan penghidupan bagi orang orang di sekitar untuk mengais rezeki, sambil tak lupa merawat dan menjaganya, dan itulah tugas kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H