Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjaga Ekosistem Lokawisata Baturraden agar Tetap Menawan

11 Februari 2018   06:56 Diperbarui: 12 Februari 2018   11:46 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokawista Baturraden yang memiliki spot spot keren yang instagramable(dokpri)

Sepanjang jalan menuju kawasan wisata Baturraden yang berkontur turun naik dan banyak kelokan serta suguhan panorama kaki gunung Slamet memberikan sensasi yang memikat. Travel kali ini sendirian dulu, mau nyicipin dulu yang namanya solo treveling gitu deh hehe. Tapi ada hal unik nih saat naik angkot menuju kawasan Baturraden, bila di perhatikan lebih seksama ada beberapa kali menemukan grafiti maupun spanduk selamatkan Gunung Slamet sepintas terlihat tulisan itu menyebutkan kalimat "Gunung Slamet Ora di Dol", atau juga memakai tagar "Save Gunung Slamet".

Nggak ngeh pada mulanya, karena fokus mau wisata ke Baturraden maka kita cerita dulu deh keseruan wisata Baturraden yang memang menjadi destinasi wisata andalan provinsi Jawa Tengah, udara sejuk Baturraden yang nggak jauh berbeda dengan kampung penulis yaitu Kuningan yang mempunyai Gunung Ciremai. Di hari Ahad suasana pengunjung tampak ramai, beberapa rombongan dari sekolah juga terlihat menikmati suasana wisata Baturraden. Sepasang kekasih nampaknya mengabadikan moment kebersamaan dengan ber swa poto, udara nan sejuk dengan panorama berbukit bukit membuat Baturraden memikat wistawan lokal untuk mengunjunginya.

Baturraden memiliki cerita legenda, konon asal mula Baturraden berasal dari kisah cinta antara abdi yang status sosialnya rendah dan keluarga bangsawan yang tak di restui, terlepas dari kisah kisah cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, pesona lokawisata Baturaden memang layak di kunjungi kok, seru seruan di tempat ini dengan menikmati spot spot seru yang bisa kita jelajahi.

Menyulap Fokker 28 Menjadi Theater Alam yang Memikat

Cockpit pesawat Fokker 28 yang telah dialihfungsikan menjadi Theater Alam(dokpri)
Cockpit pesawat Fokker 28 yang telah dialihfungsikan menjadi Theater Alam(dokpri)
Hal seru yang bisa di lakukan saat mengunjungi tempat wisata Baturraden adalah menjajal naik Fokker 28, kok bisa sih pesawat dengan panjang 27 meter dan rentang sayap 24 meter ini nongkrong di Baturraden, pesawat yang pernah di gunakan maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines ini dimodifikasi sebagai theater lho, dengan karcis masuk seharga 10 ribu rupiah kita bisa nonton film film dokumenter dari peristiwa yang terjadi di tanah air, gempa bumi di Aceh yang menimbulkan Tsunami di tahun 2004 lalu bisa kita tonton, beragam film di sajikan dengan durasi sekitar 15 hingga 30 menit.

Atmosfer duduk di pesawat dengan bangku bangku dan juga suasana kokpit pesawat dengan panel panelnya memberikan sensasi tersendiri, keunikan theater alam di dalam pesawat memberikan rasa penasaran bagi para pengunjung. Bagi saya yang seumur umur belum pernah naik pesawat terbang, seakan mengobati rasa penasaran tentang atmosfir pesawat hehe, norak norak gimana gitu. Tapi memang theater alam dengan koleksi film film dokumenternya memberikan edukasi kepada pengunjung tentang apa yang terjadi di negeri kita, kalau ke Baturraden jangan lupa tempat yang bernama Theater Alam.

Suasana Baturraden yang tempatnya asik bingit(dokpri)
Suasana Baturraden yang tempatnya asik bingit(dokpri)
Ngejajal Sepeda dan Ayunan dari Ketinggian

Hal hal yang menarik dengan momen gambar yang seru ter-posting instagram seakan menjadi tren di kalangan milenial, begitu juga di tempat wisata Baturraden, pengelola menyediakan spot bersepeda di udara dan juga menguji nyali dengan berayun ayun di ketinggian. Bila nggak bernyali lebih baik urungkan saja, banyak juga pengunjung terutama para kid zaman now alias generasi milenial yang ngantri ngejajal keberanian naik sepeda di udara.

Soal safety tampaknya pihak pengelola nggak main main nih, sebelumnya mereka tampak sigap mempersiapkan segala sesuatu hal agar para pengunjung nyaman dan rileks saat bersepeda maupun main ayunan, tak heran tempat ini pun di antre para pengunjung dan pengalaman seru naik sepeda di udara semakin klop karena di sana ada jasa cuci cetak poto saat berada di ketinggian.

Tak jauh dari lokasi naik sepeda di udara dan juga ayunan ketinggian, banyak suguhan kuliner yang menggoda, menu khas Banyumas seperti sate kelinci, mendoan serta hidangan pecel bisa kita pilih dengan harga relatif terjangkau, nah bila ke Baturraden jangan lupa ya spot yang satu ini dan ngejajalnya.

Lemparkan Ceban dan Tonton Aksi Seru Lompatan Bocah Pemberani

Ada banyak peluang untuk mendulang uang di tempat wisata, mulai menjajakan souvenir, berdagang kuliner khas atau pun ragam usaha yang bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu hal yang menarik di tempat wisata Baturraden adalah menyaksikan polah bocah bocah di sungai yang membelah tempat wisata Baturraden, berbekal keberanian dan juga harapan agar pengunjung sudi melemparkan rupiah bagi mereka.

"Sekali loncatan, sepuluh ribu rupiah."

Begitulah teriakan mereka kepada pengunjung, bocah bocah bertelanjang dada bersemangat bila pengunjung meminta mereka untuk melompat dari ketinggian, maka dengan aksi yang di bikin sekeren mungkin mereka pun melompat dengan gaya salto, ada sekitar 10 meteran dari ketinggian mereka melakukan loncatan. Biasanya si pengunjung akan memberikan aba aba untuk para bocah yang melakukan loncatan, mereka bersiap dengan kameranya, sedangkan yang di minta loncat pun akan memberikan kode dengan jarinya dan hufffsss....

Bocah bocah itu melayang dan berjumpalitan di udara, pada detik detik itulah pengunjung akan mengabadikan aksi berani itu, dan setelah menyelesaikan atraksi yang memakan waktu beberapa detik itu, mereka segera berenang ketepian untuk menerima imbalan, senyum puas tercetak di bibir para bocah saat uang kertas itu dalam genggaman dan mereka naik kembali ke atas untuk melanjutkan kemahiran meloncat dari ketinggian.

Rupiah demi rupiah mereka kumpulkan, tak heran di spot ini teriakan akan jelas terdengar dari para bocah yang berharap pengunjung mau melihat gaya mereka dan juga keberanian mereka memperagakan gaya loncatan ala atlet loncat indah. Butuh keberanian untuk menjemput hadirnya uang, dan bocah bocah di Baturraden memilih itu untuk mendapatkannya.

Menjaga Ekosistem Agar Baturraden Tetap Menawan dan Lestari

Kenangan mengunjugi tempat wisata Baturraden sepertinya menjadi memori yang susah di lupakan, nikmatnya menyantap pecel dengan tempe mendoan sambil lesehan seraya memandangi hamparan hijau pepohonan, menikmati Theater Alam, menyaksikan bocah bocah bersalto di udara, menikmati segarnya sungai yang ber air bening dan terasa dingin meski waktu beranjak siang, segudang keindahan Baturraden sepertinya mengajak kembali untuk di kunjungi, pokoknya seru abis deh!

Beberapa bulan setelah mengunjungi Baturraden nan elok, tersiar kabar lokawisata ini kena musibah, banjir bandang yang terjadi. Rasanya sedih aja mendengar berita tersebut, menurut berita berita di media online. Ada indikasi banjir bandang tersebut di sebabkan di bukanya lahan hutan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Semoga saja ke depannya tempat wisata Baturraden tak akan mengalami dampak yang lebih berat lagi dari musibah banjir bandang tahun lalu.

Inikah sebuah jawaban dari grafiti dan juga spanduk yang pernah penulis lihat dan terpasang di antara jalan Purwokerto-Baturraden. Keresahan penduduk lokal yang semestinya di dengar juga oleh pihak pemangku kewenangan. Jangan sampai wisata andalan Banyumas harus mengalami nasib tragis dengan mengalami banjir bandang yang lebih besar lagi karena kerusakan ekosistem.

Yuk jaga tempat wisata yang di miliki dan merawatnya, potensi wisata itu mampu memberikan penghidupan bagi orang orang di sekitar untuk mengais rezeki, sambil tak lupa merawat dan menjaganya, dan itulah tugas kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun