Nu Henteu Puasa, Nyingkir Heula
Keseruan di meja makan akan menemukan momentumnya saat bulan suci Ramadhan, selain memang bulan puasa biasanya makanan berlimpah, ada tempat spesial bagi keluarga kami yang menunaikan puasa, nah yang paling apes adalah yang tidak berpuasa secara sengaja, dan itu sering terjadi pada penulis, dahulu memang penulis jarang berpuasa saat SD meski seharusnya berpuasa karena sudah kelas 5 tau 6.
Bagi Bapak anak anak yang berpuasa akan mendapat prioritas sajian berbuka puasa dan itu di dapat oleh ketiga kakak penulis yang rajin berpuasa, dengan bahasa ala Bapak yang mengatakan “ Nu henteu Puasa nyingkir heula.” Yang berarti yang tidak berpuasa nanti dulu deh, maka penulis kerap di nomor dua kan karena jarang berpuasa, nggak enak jadi nomor dua mulu memotivasi diri untuk berpuasa agar dapat menu spesial, akhirnya Bapak jarang mengatakan kalimat sakti lagi karena rata rata penghuni rumah berpuasa. Senang rasanya berpuasa karena ternyata Bapak sangat menghargai anak anaknya yang berpuasa.
Dari Meja Makan Bapak Mengajarkan Filosofi Hidup
Keseruan tentang makan bersama selalu asyik karena Bapak mempunyai aneka cerita, setelah menuntaskan makan malam, biasanya kami tak ingin cepat cepat pergi karena Bapak biasanya mempunyai segudang cerita, ada kisah tentang Bapak saat di Rusia,kisah Bapak yang menjajal jadi figuran film,cerita kenapa Bapak memilih jadi tentara. Kisah tentang situasi operasi Seroja pun Bapak ceritakan, atau banyak kisah yang di ceritakan Bapak yang mengajarkan filosofi hidup.
Kebersamaan di meja makan menjadi hal yang penting bagi keluarga kami, makan bersama adalah penguatan agar sesama anggota keluarga saling mendukung saling mencintai karena kami satu keluarga. Di meja makan pula filosofi kehidupan di suarakan, beruntung bagi keluarga kami makan bersama merupakan hal yang menjadi rutinitas.
Namun dengan berjalannya waktu, satu demi satu anggota keluarga semakin berkurang di meja makan, kakak pertama penulis saat di bawa suaminya ke Batu Raja, mengurangi jumlah anggota keluarga yang makan bersama, setelah kakak kedua penulis merantau ke Bekasi, kursi pun berkurang penghuninya, begitu pun saat kakak penulis memilih menetap di Cirebon karena pekerjaan, kursi semakin lenggang.
Meja makan semakin senyap saat penulis pun merantau ke Bekasi, tinggal Bapak dan Emak. Setelah itu atau tepatnya akhir tahun 1999, meja makan terasa semakin kelam dan hambar, karena Bapak meninggalkan dunia untuk selama lamanya.
Tentang Ayam Goreng Tepung Yang Melegenda
Tinggal di kampung kecil kaki gunung Ciremai, saat itu pusat perbelanjaan yang ngetop adalah Balong Indah Plaza dan Cirebon Mall, meski secara geografis kampung penulis berada di daerah kabupaten Kuningan, namun soal jarak tempuh lebih dekat ke kota Cirebon, kakak ketiga penulis yang selepas lulus SMA bekerja sebagai Sales Promotion Girl. Jika pulang ke kampung terutama tanggal muda selalu membawa buah tangan, salah satu buah tangannya adalah kotak yang berisi paket ayam goreng Kentucky Fried Chicken. Tentu saja kami sekeluarga bergembira dengan bawaan buah tangan istimewa. Maka tak tertolaklah hidangan yang resepnya berawal dari Kolonel Sanders ini, setiap gigitan ayam goreng berlapis tepung ini selalu memberikan kerenyahan tiada dua.
Yang pasti besoknya penulis bercerita kepada teman teman di kelas betapa serunya menikmati ayam goreng KFC, yang tentu saja bikin ngeces teman teman hehehe. Kenangan tentang kenikmatan ayam goreng KFC seakan terpintal dalam benak penulis, dulu saat pertama kali kerja dan memiliki gaji pertama, maka pilihan perdana adalah menyantap ayam goreng spesial ini.