Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

HarukaEDU, Hadiah Indah Tuhan untuk Dunia Pendidikan Era Digital di Tanah Air

3 Juni 2016   21:39 Diperbarui: 3 Juni 2016   22:00 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                        Kuliah di mana pun bisa di era digital(dok harukaedu.com)

                                                                                     

Tak mudah bagi orang tua untuk menghantarkan anaknya menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dengan keterbatasan harta yang di miliki, para orang tua berjibaku membiayai sekolah anak anaknya, tak sedikit pengorbanan mereka agar buah hatinya menikati pendidikan, dengan pendidikan yang cukup maka kemuliaan sebagai manusia yang mempunyai budi pekerti, keilmuan mumpuni dan tentu saja nantinya akan memberi kebanggaan pada orang tua.

Teringat kembali beberapa tahun silam, demi untuk melunasi “uang gedung” yang masih menunggak, Bapak penulis harus merelakan tanah garapan tergadai untuk membayar uang gedung karena syarat mengikuti ujian adalah dengan melunasi semua tunggakan kepada sekolah, betapa sedihnya perasaan saat itu mengetahui hal tersebut namun itulah yang bisa Bapak lakukan kala itu agar anaknya bisa mengikuti ujian di sekolah.

Pendidikan menjadi sangat penting karena dengan pendidikan menuntun orang menjalani hidup lebih baik, betapa banyak para orang tua pun mengikhlaskan kehidupannya dan berkorban begitu banyak agar anaknya bisa mengecap pendidikan lebih baik, dengan biaya pendidikan yang terus membumbung, di butuhkan biaya yang tak sedikit, Mimpi banyak orang tua adalah paling tidak anaknya bisa menempuh pendidikan dan meraih gelar sarjana.

Namun kenyataannya banyak anak anak Indonesia belum mengecap pendidikan tinggi seperti di negara negara maju, data dari Kemenakertrans pada bulan Agustus 2012 memberikan gambaran cukup jelas tentang situasi pendidikan tanah air, dari 118,05 juta tenaga kerja yang terdaftar, 82,10 juta merupakan lulusan SD, 38,57 adalah lulusan SMP, 27,65 juta adalah lulusan SMA, untuk yang meraih gelar di ploma sebesar 3,87 juta dan yang bertitel sarjana 8,17 juta. Lulusan sekolah dasar mendominasi angkatan kerja di Indonesia.

Tingkat pendidikan rendah dan berujung dengan rendahnya penghasilan merupakan sebuah perhatian penting bagi bangsa ini, apalagi Masyarakat Ekonomi ASEAN telah berlangsung, mau tidak mau bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri, tanggung jawab pendidikan menjadi sangat penting bagi kita semua, baik pemerintah maupun masyarkat pada umumnya.

Jangan Terpesona Gelar Dan Ijazah”Aspal” ,Mewaspadai Universitas Bodong

Gelar akademik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia begitu penting, dalam berbagai undangan pernikahan, sering kali nama mempelai menyandingkan gelar akademik yang di dapatkannya di perguruan tinggi di sematkan, sah sah saja memang dan tak ada larangan untuk hal tersebut. Pun saatnya pemilihan kepala daerah, pemilihan calon anggota legislatif maka Komisi Pemilihan Umum akan memverifikasi calon calon tersebut beserta ijazah yang pernah mereka dapatkan.

Namun banyak juga akhirnya ketahuan bahwa gelar akademik yang di sandang malah ijazah Aspal alias aseli tapi palsu, dan kuliahnya pun di sebuah univeristas abal abal yang tak jelas letak kampusnya dan siapa pengajarnya, sebuah ironi memang bila seorang calon wakil rakyat atau kepala daerah tak jujur tentang biodata di mana ia bersekolah dan di mana ia kuliah.

Awal tahun 2016, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi melalui menteri Bapak Muhammad Nasir menyatakan bahwa ada 103 perguruan tinggi swasta telah di tutup karena tidak memenuhi syarat minimal sesuai peraturan yang berlaku. Godaan meraih titel sarjana secara instan memang kerap terjadi di negeri ini, ijazah seakan bisa di beli dengan segepok uang tanpa peduli bahwa jalan tersebut adalah upaya lancung yang sangat memalukan.

Kasus ijazah aspal dan juga univeristas bodong alias abal abal merupakan sebuah kemunduran bagi dunia pendidikan tanah air, maka waspadalah bila ada tawaran mendapatkan gelar sarjana secara cepat, tak perlu kuliah, tak perlu bikin skripsi tapi tahu tahu sudah wisuda, hanya tinggal membayar sekian juta, di pastikan ijazah tersebut adalah aspal, waspadalah...waspadalah!

HarukaEdu, Geliat e-Learning Dan Berkah Pendidikan Tinggi Berbasis Internet

Jalan menuju e-Learning di Indonesia di mulai dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang di sahkan tanggal 8 Juli 2003 oleh presiden Megawati SoekarnoPuteri. Dalam pasal 31 di sebutkan tentang Pendidikan Jarak Jauh, dan di perkuat dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 109 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Pendidikan Tinggi.

Dalam Pasal 1 huruf ke empat di sebutkan” Pembelajaran elektronik(e-learning)adalah pembelajaran paket informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Digagas oleh anak muda Indonesia yang peduli pendidikan, HarukaEdu yang merupakan akronim nama nama pendirinya yakni Hanafi, Novistiar Rustandi, Tovan Krisdianto serta Gerard Arif, startup pendidikan di Indonesia memang terdengar masih baru namun HarukaEdu memulai niat mulia dengan memajukan dunia pendidikan tanah air. Kelas kuliah tak melulu berkuta di ruang kelas yang terbatas dengan waktu.

Dengan HarukaEdu anak bangsa mempunyai hak untuk mengecap pendidikan tinggi berkualitas, perkawinan teknologi berbasis internet dengan sebuah konsep pendidikan menghasilkan sebuah kemungkinan akses kuliah yang mahasiswanya berkuliah jarak jauh namun tetap terhubung dengan dosen dosen yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Metode pengajaran pun berbeda dengan pengajaran konvensional berupa tatap muka, hambatan jarak dan waktu kini dapat di pecahkan dengan teknologi berbasis komputasi di awan dengan menerapkan fasilitas dan infrastukur yang dapat di gunakan bersama sama oleh beberapa univeristas sehingga biayanya pun menjadi murah. Analisa Hasil Belajar yang berupa monitoring hasil belajar individu, seorang mahasiswa dapat mengulang pelajaran kapan pun hingga paham dengan modul pengajaran, pendidik pun mengetahui ke efektifan materi pengajaran.

Pembelajaran Berbasis Permainan juga bagian dari pengajaran gaya baru berbasis teknologi informasi, beragam bentuk permainan kompetisi untuk mendapatkan poin dari tugas dan kuis dan adanya reward untuk mereka yang berprestasi. Keunikan lainnya dari sistem pendidikan online HarukaEdu adalah Pembelajaran Personal, metode kuliah online memungkinan peserta didik menentukan jadwal, proses dan kecepatan mengajar di sesuiakan dengan kebutuhan masing masing mahasiswa.

Konten terbuka sangat menguntungkan karena materi belajar bisa di gunakan bersama sama oleh para mahasiswa, konsep ini dapat memberikan dampak berupa pengurangan biaya kuliah. Selain itu Pembelajaran Mobile, seorang peserta didik dapat mengakses kapan pun di mana pun selama jaringan internet ada maka belajar di tempuh setiap saat, ini merupakan keuntungan waktu yang tak terkira, meski pun juga ada beberapa materi bisa di dapat tanpa koneksi internet.

Hadiah Indah Pendidikan Nusantara Adalah HarukaEdu

Bukan rahasia lagi bahwa jenjang perguruan tinggi merupakan tahapan akhir para siswa mengecap pendidikan, biaya yang tinggi untuk berada di perguruan tinggi menjadi kendala bagi orang tuan meneruskan anaknya kuliah, setiap tahun biaya kuliah terus membumbung, anak seorang buruh yang orang tuanya bergaji di kisaran tiga juta hingga lima juta tentu akan pusing tujuh keliling bila ingin menyekolahkan anaknya di fakultas kedokteran yang per semesternya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Dengan para pendiri HarukaEdu yang merupakan pengajar di universitas terkemuka tanah air, HarukaEdu hadiah indah bagi pendidikan di nusantara wabil khusus untuk jenjang perguruan tinggi, hingga saat ini HarukaEdu telah bekerja sama dengan tiga perguruan tinggi yakni London School of Public Relation, Universitas Wiraswasta Indonesia dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, dengan biaya relatif terjangkau per semesternya sehingga para pekerja pun rasanya akan mampu kuliah online di HarukaEdu, selain itu para pengajar di HarukaEdu adalah sosok sosok yang berkompeten di bidangnya masing masing. Nama nama beken hadir di HarukaEdu untuk memberikan bekal ilmu, mereka adalah William Tanuwijaya co founder Tokopedia, Shanti Ruwyastuti dari Metro TV, Kartini Muljadi dari Kartini Muljadi & rekan, Jonathan Gultom dari Surya University, Steven Vanada Cyber Agent Venture, dan sejumlah dosen dengan latar belakang pendidikan beragam, inilah yang memberi warna bagi HarukaEdu sehingga saat ini merupakan startup pendidikan terkemuka tanah air.

Portal pendidikan online yang merupakan trade mark nya HarukaEdu yang memungkinkan para mahasiswanya dapat mengikuti ragam program pendidikan formal maupun informal secara online seperti kelas online,kuliah online dan sertifikasi online.

Mimpi S2 Teh Susi Yang Bisa Terealisasi, Semoga!

20160531-143955-1-57519624db22bdcc0aeac93f.jpg
20160531-143955-1-57519624db22bdcc0aeac93f.jpg
                                                                                        Mimpi S2 Teh Susi semoga jadi kenyataan(dokpri)

Mengenal Teh Susi adalah sebuah hikmah dari perjuangan pekerja yang mengandalkan upah sebesar UMP, namun dengan kegigihannya ia pun mampu meraih gelar Sarjana Ekonomi di sebuah perguruan tinggi swasta daerah Bekasi, Teh Susi yang mengawali pekerjaannya sebagai salah satu kasir di sebuah pasar swalayan. Melalui perjuangan panjang dan memakan biaya, waktu yang tak sedikit akhirnya gelar akademik SE atau Sarjana Ekonomi pun di raih meski harus membagi waktu antara bekerja dan kuliah.

Tak mudah menjadi mahasiswi sambil bekerja, selain harus berhemat soal keuangan, kendala waktu sering kali menjadi hal yang memaksa Teh Susi ekstra keras agar kuliah dan pekerjaan sama sama lancar dan Teh Susi dapat melakukan hal tersebut. Namun sebenarnya impian Teh Susi adalah meraih gelar akademik S2, mimpi itu di pendamnya bertahun tahun. Nampaknya mimpi Teh Susi bisa terealisasi dengan adanya kuliah online dari HarukaEdu.

Saat penulis bercerita bahwa saat ini ada strartup pendidikan yang bisa mengantarkan peserta didiknya menuju jenjang pendidikan lebih tinggi dengan biaya terjangkau, mudah, dan tak perlu ruang kelas seperti kelas reguler di kampus kampus pada umumnya, terlihat Teh Susi pun antusias dengan hal tersebut dan ia pun langsung searching di google tentang kuliah online, semoga mimpi Teh Susi meraih impian S2 dapat terwujud di HarukaEdu, semoga.

Banjir Orang Baik Di Dunia Pendidikan Semoga Berkah Bagi Bangsa Ini

HarukaEdu membuka jalan bagi banyak pekerja yang ingin meraih cita cita yang tertunda dengan titel sarjana, beruntung masih banyak orang baik di negeri ini yang mampu membuat inovasi di bidang pendidikan, dengan kelas online yang dapat di akses dari mana saja membuat pendidikan bukan lagi barang mewah yang di peruntukan bagi golongan tertentu.

HarukaEdu pun membuka jalan bagi para pekerja Indonesia untuk bersaing secara sportif dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN, dengan bekal pendidikan dari HarukaEdu tentu saja ini adalah trend positif bagi dunia kerja tanah air, sebisa bisanya kita bersaing dengan para pekerja dari negara negara ASEAN. Persaingan bebas sudah di depan mata, saatnya membuka mata lebar lebar, tangkap peluang dan jadilah orang pertama yang mendapatkan kesempatan terbaik dengan bekal pendidikan mumpuni. Belajar di HarukaEdu adalah pilihan yang tepat karena HarukaEdu merupakan salah satu dari 8 startup yang berasal dari Indonesia yang masuk dalam program Google Launchpad Accelerator yang mendapatkan mentoring di kantor Google Mountain View, California, Amerika Serikat, keren kha? Maju terus dunia pendidikan tanah air!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun