Salah satu crew LMS sedang diwawancarai Bang Gapey(dokpri)
Tol Cipali memiliki 53,9 Km dengan jalan berlapis aspal, dan 62,8 Km diperkuat dengan jalanan yang terbuat dari beton, tol terpanjang di Indonesia ini dengan pendanaan terbesar di Indonesia(sekitar 12,5 triliun) dengan melibatkan 22 bank dan institusi keuangan yang dipimpin oleh BCA dan Bank DKI, tentunya telah terukur untuk masalah keamanan bagi para pengguna jalan tol, gelontoran dana yang fantastis itu dimbangi sejumlah fitur fitur keamanan dan tentu saja ini berguna dan mempunyai manfaat yang besar bagi pengguna jalan tol.
Untuk mengantisipasi hal hal yang tidak di inginkan, dalam situasi gawat darurat, PT Lintas Marga Sedaya memiliki berbagai unit mobil yang diperlukan untuk menunjang kelancaran operasional, sebagai layanan lalu lintas, antara lain jenis mobil berupa 10 unit mobil patroli alan tol yang bersiaga di dua tempat yaitu di kantor cabang Subang dan Kertajati.
Selain itu ada jenis mobil derek yang berfungsi untuk mengevakuasi bila ada kejadian darurat di lintasan tol Cipali, ada dua unit derek kecil gendong, derek kecil angkat sebanyak 6 unit, derek besar kapasitas 25 ton dengan jumlah unit 1, derek besar kapasitas 10 ton dengan jumlah unit 3, ambulance yang dilengkapi perlengkapan medis dan petugas medis sebanyak 5 unit, mobil rescue mempunyai 2 unit, mobil pembersihan TKP 2 unit, serta mobil patroli jalan raya ada 6 unit.
Selain armada tersebut, tol Cipali pun terintegrasi dengan sejumlah rumah sakit yang berdekatan dengan ruas jalan tol dan ini pun sangat berguna untuk hal hal yang terjadi bila ada kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan, beberapa rumah sakit telah menjadi rujukan dan dipersiapkan antra lain adalah rumah sakit Siloam yang berada di Purwakarta, rumah sakit Thamrin di Cikopo, Rumah Sakit Umum Daerah Subang, RSUD Cideres di Kertajati, rumah sakit Mitra dan rumah sakit Sumber Waras yang berlokasi di Palimanan.
Rute tol Cipali yang di dominasi track lurus dengan jalanan yang relatif baru terkadang membuat pengemudi terlena dengan menancap gas maksimal, padahal dalam rambu rambu yang tertera, bahwa kecepatan maksimal yang diperbolehkan di tol Cipali adalah 100 kilometer perjam, ini yang terkadang dilupakan, yang penting adalah utamakan keselamatan agar bisa pulang dengan selamat dan kembali berkumpul dengan keluarga.
Jika pun mengalami kelelahan selama dalam perjalanan, tol Cipali pun memiliki beberapa tempat peristirahatan atau orang orang menyebutnya rest area, tercatat ada 8 lokasi pempat istirahat yang bisa dipergunakan oleh pengguna jalan tol, 4 lokasi menuju Palimanan, rest area KM 86(Sta 105+85, tipe B), rest area Subang Km 101(Sta 122+025, tipe A dilengkapi dengan SPBU), rest area Km 131(Sta 149+970, tipe B), rest area Majalengka Km 166(sta 186+000, Tipe A dilengkapi SPBU).
Ada juga 4 lokasi menuju Cikopo yaitu meliputi rest area Km 86(Sta105+850, tipe B), rest area Subang Km 101(Sta 121+600, tipe A dilengkapi pom bensin), rest area Km 131(Sta 149+970, tipe B) serta resta area Majalengka Km 166(Sta 186+000 Tipe A dilengkapi dengan pom bensin).
Kapasitas tol cipali yang mampu dilalui kendaran perharinya sebesar 25 ribu kendaraan memang perlu persyaratan keselamatan yang menunjang dan ini sangat diperhatikan oleh Lintas Marga Sedaya sebagai operator jalan tol Cipali.
Tahun Ini Mudik Semakin Asyik Berkat Cipali
Pemudik asal Brebes yang sedang beristirahat di rest area,senang dengan hadirnya tol Cipali(dok pribadi)
Beberapa hari menjelang mudik, beberapa teman kantor pun sudah kasak kusuk untuk menjajal tol Cipali, misalnya rekan kerja saya di gudang Tambun, Teh Susi yang baru saja dikaruniai buah hati beberapa waktu lalu berencana menuju kampung halamannya di Cirebon dan akan mempergunakan tol Cipali untuk pulang mudik, dan setelah berlebaran di kampung halaman, saat arus balik pun Teh Susi pun mempergunakan tol Cipali untuk menuju kota Bekasi, secara umum Teh Susi berpendapat, bahwa tol Cipali sangatlah menguntungkan untuk di gunakan para pemudik, karena jarak tempuh Jakarta-Cirebon terpangkas dengan waktu yang lebih cepat, namun Teh Susi berharap agar penerangan di malam hari untuk tol Cipali lebih baik lagi mengingat belum optimalnya lampu lampu penerangan yang ada di sepanjang tol.
Kesan mendalam juga dirasakan oleh Mbak Nanik Herawati yang berasal dari Gunung Kidul, saat menuju kampung halaman, ia pun mempergunakan tol Cipali, dan ia merasa senang saat jarak Jakarta-Brebes serasa singkat, “tahu tahu sudah berada di Jawa Tengah saja, tol Cipali memang mempersingkat jarak tempuh,”imbuh Mbak Nanik Herawati saat ditanya soal mudik lewat Cipali.
Kegembiraan pun dapat saya rasakan saat acara visit tol Cipali beberapa waktu lalu, ada keluarga yang sengaja mudik lewat tol Cipali, mereka mengaku senang memakai tol yang baru saja diresmikan oleh presiden Jokowi, keluarga ini mengaku berasal dari Brebes, dengan memboyong keluarga besar, mereka ramai ramai mudik ke kota yang terkenal dengan berambang atau bawang merahnya yaitu Brebes, dan keluarga ini bersyukur mudik kali ini lebih mempersingkat waktu.
Tol Cipali memang banyak memberi keuntungan bagi para pemudik, dengan memangkas waktu perjalanan 2 jam lebih cepat dibanding jika harus melewati Pantura.Kita bersyukur bahwa memang tol Cipali membuat mudik terasa menyenangkan, pembangunan tol dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Lintas Marga Sedaya dengan pemegang saham PLUS Expressways Berhard(55 %) dan PT Bhaskara Utama Sedaya(45%) yang menelan biaya di kisaran 12,5 Triliun ini memang memberikan nilai plus untuk pengguna jalan yang akan mudik, untuk tahun tahun ke depan, tampaknya mudik makin asyik melalui tol Cipali, cobain deh!