Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Meet The Label Melawan Kelamnya Pembajakan di Langit Musik Nusantara

16 Februari 2015   06:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:07 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_369142" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Nadya sebagai moderator mampu menghidupkan acara ngulik(dok pribadi)"]

14240127411940312634
14240127411940312634
[/caption]

Beruntung di dalam situasi sulit ini, para label atau recorder bersatu padu agar dunia musik tanah air pun tak pernah surut, dan menjadi tuan di rumah sendiri, dengan tajuk MEET THE LABEL, kolaborasi recording seperti 267 Reords, Sony Music Entertainment, Alpha record, E-Motion Entertainment, Seven Music, Universal Musik Indonesia, Warner Music Indonesia, mau bersusah payah menjaring potensi musik di seluruh nusantara, dan bibit bibit baru di bidang musik terus di jaring, dan bagian dari nama itu adalah Rega yang performance di hadapan para kompasianer adalah produk jebolan dari Top 10 LA Light Meet The Labels 2013.

Dan Meet The Label membuka akses selebar lebarnya kepada para musisi rookie ini untuk menampilkan kebolehannya baik melalui media online yang mekanismenya adalah mengupload karya mereka sehingga nantinya akan ada vote, setelah itu peserta dengan cote tertinggi masuk ke top 150, selanjutnya di saring menjadi top 50 untuk mendapatkan wildcard dari 9 kota regional,dilakukan audisi juga dan peserta pilihan dilakukan oleh publik dan label, setelah itu top 50 pun menuju ke final audisi dan serta tampil di depan label.

Sebuah perjuangan yang berjenjang, dan persaingan pun sangat kompetitip, selain menggunakan media online, ada juga media offline yang mekanismenya hampir sama namun untuk offline harus daftar di tempat yang telah ditentukan, dan jenjang berikutnya maju secara bertahap hingga menuju final.

Dari ngulik ini, akhirnya saya mengetahui,memang untuk menjadi bintang tak serta merta, ada gemblengan gemblengan agar para solois, maupun grup lebih tertempa, dan Meet The Label memulai  sebuah terobosan yang sebenarnya adalah untuk kemajuan musik Indonesia.

[caption id="attachment_369147" align="aligncenter" width="300" caption="voucher sebagai hadiah bertanya, dan goodie bag berupa kaos di acara ngulik(dok pribadi)"]

1424013698479322861
1424013698479322861
[/caption]

[caption id="attachment_369148" align="aligncenter" width="300" caption="Mas Rahab, Pak Ben dan Mas Agung Han, poto selfie bareng Rega(dok pribadi)"]

142401384642583469
142401384642583469
[/caption]

[caption id="attachment_369149" align="aligncenter" width="300" caption="Mas Aldy Lauda dari Alpha Record dalam acara ngulik(dok pribadi)"]

14240139672127867255
14240139672127867255
[/caption]

Beruntung sekali saya berada di acara Ngulik, karena pilihan nangkring kali ini memang benar benar pilihan yang spesial, mengulik tentang lirik dan juga situasi permusikan Indonesia, dengan segala problematika dan tentu saja ada solusi solusi agar musik Indonesia tetap berjaya, dan tentu saja generasi musik Indonesia akan terus ada lewat tampilnya kepermukaan para musisi musisi muda berbakat di seluruh tanah air yang terwadahi ekpresi bermusik mereka dengan adanya Meet The Labels, inilah bukti bahwa insan musik tanah air tak ingin tergilas oleh keadaan, sekecil apapun peluang, musik Indonesia haruslah berkibar.

Selamat datang juga kepada Rega, sebagai solois yang baru di blantika musik Indonesia, namun ada kelebihan dibalik sosok pria berkaca mata ini, ya selain sebagai penyanyi, Rega pun mampu menciptakan lagu, dan ini adalah kelebihan dari pria yang bernama Aseli Ghiea Poetra, bagai mana pun lirik yang tercipta dari diri sendiri,feel atau perasaan, dan juga ruh dari lirik tersebut akan lebih bisa dihayati, karena lirik lirik itu bisa saja bagian dari serpihan serpihan waktu dan tempat yang pernah dirasakan si pencipta, dan di nyanyikan sendiri pula dan memberikan sensasi yang berbeda.

Sukses selalu untuk Mas Aldy Lauda yang kemarin menjelaskan peta musik Indonesia terkini dan tentu saja ini adalah ilmu baru, ada satu hal yang perlu digaris bawahi, peran pemerintah semestinya total untuk mendukungmusik Indonesia tetap ada, tetap dicintai, mungkin diperlukan regulasi agar musik Indonesia tak semena mena dibajak, tak sewenang wenang diperlakukan sebagai anak tiri, bagaimana pun musik bagian industrti kreatif yang sangat bisa membantu dari segi ekonomi, karena perputaran uang di industri ini sangatlah luar biasa menjanjikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun