Vatikan. Sebuah negara enklave yang penuh dengan misteri dan konspirasi. Perpustakaan Vatikan yang dikenal sakral dan tabu untuk publik menyimpan berbagai manuskrip-manuskrip kuno dan literatur-literatur sejarah. Sebagian besar berhubungan dengan sosial dan agama. Dari semua rahasia Vatikan, tidak ada yang lebih "mencengangkan" dari legenda sebuah perangkat bernama: Chronovisor.
Chronovisor
Chronovisor disebut-sebut sebagai perangkat audio visual yang memiliki kemampuan untuk melihat berbagai peristiwa di masa lalu. Meskipun keberadaan Chronovisor tidak pernah terbukti secara empirik, sebuah buku terbitan tahun 2002 oleh pastor Vatikan Pastor Franois Brune, Le Nouveau Mystre du Vatican, justru mengatakan sebaliknya.Â
Menurut Brune, Chronovisor dikembangkan oleh seorang Pastor bernama Pellegrino Ernetti. Di dalam bukunya, Brune menjelaskan bagaimana dia bertemu Pastor Ernetti dalam perjalanan perahu saat melintasi Grand Canal Venesia pada awal 1960-an. Seperti halnya Brune, Ernetti adalah seorang pakar dalam bidang sejarah bahasa kuno.Â
Ketertarikan mereka pada subjek bidang yang sama membuat percakapan menjadi mengalir dengan alami. Awalnya mereka berdiskusi tentang sejarah keagamaan. Tapi segera, Ernetti mengarahkan obrolan mereka ke dalam topik sains. Ernetti mengatakan bahwa dia memiliki akses untuk mencari kebenaran tafsir alkitab melalui perangkat penjelajah waktu.
Jendela Masa Lalu
Ernetti menceritakannya kepada Brune bahwa 12 ilmuwan, termasuk fisikawan terkenal peraih hadiah Nobel fisika, Enrico Fermi, dan mantan ilmuwan NASA, Wernher von Braun, membantunya untuk membuat mesin waktu Chronovisor.Â
Terbuat dari sinar katoda, antena, dan logam yang menerima sinyal suara dan cahaya pada semua panjang gelombang, Chronovisor memungkinkan tim ilmuwan untuk mendokumentasikan peristiwa di masa lalu, termasuk penyaliban Yesus Kristus. Oleh karena itu, mesin tersebut dapat digunakan untuk memvalidasi ajaran-ajaran Alkitab, dengan cara "meninjau"nya langsung ke peristiwa tersebut di masa lalu.
Menurut Ernetti, perangkat tersebut memiliki beberapa antena. Tiga di antaranya terbuat dari logam "misterius" yang menangkap suara dan gelombang cahaya. Sebuah "tracker" pada perangkat tersebut dapat disetel ke era tertentu yang ingin dilihat. Sementara layar monitor akan menampilkan peristiwa tersebut, sekaligus merekamnya.Â
Menurutnya, Chronovisor lebih merupakan jendela ke masa lalu daripada mesin waktu. Ernetti mengatakan Chronovisor berfungsi layaknya sebuah televisi. Sebuah perangkat yang menangkap gema dan frekuensi dari masa lalu yang tersebar di angkasa - dan dia mengklaim telah menyaksikan beberapa hal yang mencengangkan.
Ernetti menceritakan bagaimana dia menyaksikan dari berdirinya Kekaisaran Romawi hingga penghancuran Sodom dan Gomora. Ernetti juga mengatakan bahwa dia dan timnya telah mengintip beberapa peristiwa terpenting dalam Alkitab.Â
Salah satunya pidato Marcus Tullius Cicero di depan senat Romawi pada tahun 63 SM. "Gerakannya, intonasinya," kata Ernetti. "Betapa tangguhnya mereka! Sungguh pidato yang mengesankan", ujarnya. Ernetti juga menambahkan sebuah klaim yang sangat kontroversial yaitu: menyaksikan penyaliban Yesus Kristus. Dia juga mengklaim bahwa peristiwa tersebut berhasil diabadikannya dalam berbagai foto.
Kontroversi Foto Yesus Kristus
Pada 2 Mei 1972, sebuah terbitan Italia bernama La Domenica del Corriere mempublikasikan kisah ini dengan tajuk "Mesin yang Memotret Masa Lalu Akhirnya Diciptakan".Â
Artikel itu meliput pernyataan mengejutkan Ernetti untuk dibaca di seluruh Italia. Majalah tersebut juga menerbitkan foto yang diduga bersumber dari Chronovisor, yang diklaim Ernetti sebagai potret orang-orang Romawi yang menyalibkan Yesus Kristus. Artikel tersebut juga menyatakan bahwa Ernetti telah menyaksikan Perjamuan Terakhir dan menyimpan berbagai foto peristiwa Alkitab untuk dirinya sendiri sebagai suvenir.
Ernetti mempertahankan klaimnya sampai hari kematiannya pada tahun 1994. Dia mengatakan mesin itu telah disembunyikan oleh Vatikan untuk menjaganya agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Tentu saja klaim ini dibantah oleh pihak Vatikan.
Menariknya beberapa tahun kemudian pada tahun 1998, pihak Vatikan merilis sebuah pernyataan resmi tertulis bahwa: "siapa pun yang mengungkit tentang Chronovisor dan menggunakan perangkat tersebut akan dikucilkan keberadaannya dari negeri ini."
Sesaat sebelum dia meninggal, Ernetti menulis surat terbuka yang menegaskan bahwa perangkat itu memang asli dan nyata keberadaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H