"I see..." ujar sang ayah.
"Berjanjilah satu hal untuk ayah" kata sang ayah.
"Apa itu?" tanya sang anak.
"Jangan kamu bawa pulang medalimu ketika kamu kalah" ucap sang ayah.
"Lho kenapa, ayah?... itu kan tanda keikutsertaanku?" kata sang anak.
"Karena yang akan kamu bawa pulang adalah simbol kekalahan" ujar sang ayah
"Hah?"
Sang anak terkejut dengan jawaban sang ayah.
"Begitupula dengan semua medali yang kamu pajang di dinding kamar. Ayah tak habis pikir, bagaimana bisa kamu begitu bangga dengan simbol kekalahan dirimu sendiri?" ucap sang ayah.
"Jaman ayah dulu yang ikutan kompetisi adalah para pejuang. Di ujung garis finish hanya ada pemenang dan pecundang. Bukan kolektor medali" ujarnya lagi.
"Ta-tapi yah......"
Sang anak kehabisan kata-kata.
"Tak semua hal di hidupmu harus menjadi bahan konten" lanjutnya sambil tersenyum.Â