Di saat manusia melakukan hal-hal sebagaimana di Gal 5:19-21 itu maka saat itulah dia sudah berada dalam neraka. Mereka menciptakan neraka mereka sendiri.
Tubuh digerakkan oleh roh, oleh pikiran, oleh hati. Percabulan digerakkan oleh pikiran, oleh hati, oleh roh. Lah ketika tubuh fisik mati dan dimasukkan ke dalam liang kubur, “hobi” (percabulan) belum tentu padam, belum tentu mati dan karenanya di neraka lah si yang bersangkutan itu.
Sudah pasti tersiksa. Badan sudah masuk ke tanah, eh keinginan/nafsu atau roh masih demen/mencari percabulan. Terbakar lah ya ?!!.
Sama aja seperti ketika sudah sangat haus, eh tak ada air minum yang bisa diminum, tersiksa, terbakar.
Percabulan bisa diganti dengan keinginan2 duniawi lainnya, bahkan keinginan berkuasa atau menguasai dunia (jadi orang kaya, jadi pejabat, jadi presiden dlsb)
Salam,
Topan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H