Bukan Allah atau Yesus atau malaikat2 suruhan Allah yang akan menyiksa manusia di suatu tempat antah-berantah. Manusia sudah terhukum/tersiksa bahkan pada saat dia melakukan dosanya.
Neraka adalah state of being, kondisi roh/bathin si manusia.
Memang, neraka kemudian bisa dimaknai juga sebagai seperti ‘tempat’ ,yakni lokasi/tempat dimana manusia2 yang state of beingnya neraka berkumpul.
Kalau mereka (yang state of beingnya neraka) berkumpul di monas maka area berkumpulnya mereka itulah neraka dalam makna tempat.Kalau mereka ngumpul di mall, maka lokasi tempat berkumpulnya mereka itu adalah neraka dalam makna tempat.
Di Kitab Perjanjian baru, yang ditulis dalam bahasa Yunani, ditemukan 10 ayat yang mengandung kata Hades. Menurut para ahli, kata Hades ini adalah sebagai pengganti kata Sheol di bahasa Ibrani.
Dalam bahasa Ibrani, kata Sheol bermakna dunia orang mati. Detail perihal makna kata sheol bisa dibaca di sini .
Ini dugaan saya, yakni ada sebuah “kebetulan” yang kemudian mungkin melahirkan kesalahan penafsiran kata “Hades”, yakni persinggungan dengan kepercayaan Pagan yang telah lama eksis sebelumnya, kepercayaan Yunani dan Romawi kuno.
Kata “Hades” yang adalah pengganti kata Ibrani “Sheol” terkontaminasi interpretasinya dikarenakan di kepercayaan Pagan (Yunani dan Romawi) ada kepercayaan pada dewa Hades dan alam Hades/dunia setelah kematian.
Dewa Hades adalah saudara dewa Zeus yang menguasaiunderworld, dewa “dunia bawah”, dunia orang mati . Di kepercayaan (mithology) Yunani/Romawi kuno itu, Hades adalahdunia/alam tempatpenyiksaan roh-roh manusia setelah kematian mereka.
Kristen-kristen awal membaca/belajar atau diajar kitab2 Perjanjian Baru yang ada kata Hadesnya, sementara mereka sebelumnya telah “terbiasa” mendengar/membaca makna Hades di kepercayaan sebelumnya.
Lalu melihat ..” eh ada kata “hades” nih di kitab ini”. Dan bablas lah angine :-)