Jika dilihat dari sudut pandang lain, terdapat talenta-talenta muda dalam dunia balap mobil yang memiliki impian untuk menjadi salah satu pembalap F1. FIA selaku pengelola balapan sudah sewajarnya untuk menjamin keselamatan pembalap-pembalap F1 di era modern ini. Jadi, langkah FIA untuk melakukan kajian terhadap peristiwa kelam di masa lalu memang sudah sangat tepat.
Dalam proses penelitian dan pengembangan perangkat keselamatan pada F1, khususnya perangkat HALO, FIA tidak secara langsung mewajibkan tim untuk memasang perangkat HALO pada mobilnya. Desain awal perangkat HALO diperkenalkan pada musim 2016. Namun, sayangnya banyak pembalap yang menolak penggunaan perangkat tersebut karena dianggap berbahaya dan merusak tampilan estetika mobil (Okezone 2017). Karena banyaknya pembalap yang tidak setuju dengan adanya perangkat HALO, maka FIA memperkenalkan perangkat baru yang disebut dengan shield atau aeroscreen pada musim 2017. Namun, menurut pembalap asal Jerman, Sebastian Vettel, perangkat tersebut dinilai mengganggu pandangan dan keseimbangan mobil (Otojatim 2017). Hingga pada akhirnya, setelah melalui berbagai macam pertimbangan, akhirnya HALO kembali diterapkan sebagai perangkat wajib di mobil balap F1 sejak tahun 2018 (Mobilina News 2020).
Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran literasi memang sangat diperlukan, khususnya di era modern ini. Kesadaran literasi tidak hanya diperlukan oleh individu. Namun, kesadaran literasi  juga diperlukan dalam berorganisasi. Dapat kita ambil contoh dari pembahasan di atas. FIA selaku pihak pengelola F1 memaksimalkan kemampuannya untuk menerapkan perangkat-perangkat keselamatan dalam penyelenggaraan F1. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan pembalap dalam kompetisi F1 itu sendiri, sehingga peristiwa kelam di masa lalu tidak terulang kembali.Â
Upaya FIA dalam mendapatkan pengetahuan mengenai keselamatan dalam kompetisi F1 sedengan cabang filsafat ilmu epistemologi. Dimulai dari bagaimana upaya memperoleh pengetahuan, apa esensi dari pengetahuan, dan dari mana pengetahuan tersebut berasal. Hal ini juga sejalan dengan karakteristik pemikiran filsafat, yakni pemikiran yang kontinu atau berkelanjutan.
Referensi:
Adib, Mohammad, 2010. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
F1, 2023. "Drivers, teams, cars, circuits and more -- Everything you need to know about Formula 1" [online]. Tersedia dalam https://www.formula1.com/en/latest/article.drivers-teams-cars-circuits-and-more-everything-you-need-to-know-about.7iQfL3Rivf1comzdqV5jwc.html (diakses pada 4 Juni 2023).
Formulapedia, 2022. "How many F1 drivers have died? (All deaths in Formula 1)" [online]. Tersedia dalam https://formulapedia.com/deaths-in-f1/ (diakses pada 4 Juni 2023).
Mobilina News, 2020. "F1 2020: Apa Itu HALO? Dulu Dicaci, Kini Disyukuri Driver F1" [online]. Tersedia dalam https://www.mobilinanews.com/artikel/33173/F1-2020-Apa-Itu-HALO-Dulu-Dicaci-Kini-Disyukuri-Driver-F1/ (diakses pada 4 Juni 2023).
Motorsport.com, 2022. "Melihat Sejarah Peningkatan Perangkat Keamanan F1" [online]. Tersedia dalam https://id.motorsport.com/f1/news/melihat-sejarah-peningkatan-perangkat-keamanan-f1/10317379/ (diakses pada 4 Juni 2023).
Okezone, 2017. "Tolak Penggunaan Halo, FIA Akan Perkenalkan 'Shield' di GP Silverstone" [online]. Tersedia dalam https://sports.okezone.com/read/2017/06/15/37/1716705/tolak-penggunaan-halo-fia-akan-perkenalkan-shield-di-gp-silverstone (diakses pada 4 Juni 2023).